Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Dr. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc, mengadakan lomba baca puisi berjudul ‘Sajak Sang Penista’. Sajak itu karyanya sendiri. Lomba tersebut diumumkan di akun Twitter pribadinya, @fadlizon.
Tidak tanggung-tanggung, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini membagikan jutaan rupiah untuk para pemenang. Juara I mendapat Rp.10 juta, juara II Rp.7,5 juta, juara III Rp.5 juta, dan juara favorit Rp.2,5 juta.
“Terserah pada peserta lomba dan dibuat semenarik mungkin,” tulis pengumuman di akun Fadli.
Fadli juga ikut menjadi dewan juri di lomba ini. Selain itu, tiga orang lainnya akan menjadi juri, yakni; Neno Warisman (seniman), Abrory Djabbar (penyair, pengacara), dan Annisa Rengganis (penulis). Pemenang diumumkan pada tanggal 4 April 2017, pukul 17.00 WIB.
Beberapa peserta daerahpun turut serta memeriahkan sayembara ini dengan mengunggahnya ke Youtube, salah satunya adalah peserta asal Padang yang mengupload videonya ke Youtube pada hari Kamis tanggal 2/3/17.
Berikut salah satu video peserta sayembara “Sajak Sang Penista”
https://youtube.com/watch?v=34w-0ejRlMk%26autoplay%3D1
Berikut sajak berjudul ‘Sajak Sang Penista’ karya Fadli Zon:
di tengah damai Jakarta
kau pamerkan keangkuhan sempurna
sumpah serapah intimidasi
mengalir sederas air banjir
lalu kau cibir orang-orang pinggir
menggusur tanpa basa basi
menindas dengan tangan besi
dan kau seenaknya korupsi
dari rumah sakit hingga reklamasi
memenuhi nafsu ambisi
di tengah damai Jakarta
kau nista ayat-ayat Tuhan
Al Qur’an dituduh alat kebohongan
kaulah yang merobek kebhinekaan
juara pengkhianat Pancasila
pemecah belah kerukunan beragama
biang segala adu domba
di tengah damai Jakarta
kau fitnah lagi kyai dan ulama
serbuan berita palsu hasutan gila
ancaman teror fisik hingga penjara
kau bagai diktator pemilik dunia
menyebar resah ke segala arah
menggalang lautan amarah
kami tahu kau hanya pion berlagak jagoan
di belakangmu pasukan hantu gentayangan
tangan-tangan kotor penguasa komplotan
konspirasi barisan kejahatan
hukum mudah kau beli murah
keadilan punah habis dijarah
demokrasi dikebiri sudah
peluru muntah berhamburan
provokasi pesta kerusuhan
tapi ingatlah sang penista
takdir pasti kan tiba
rakyat bersatu tak bisa dikalahkan
doa ulama kobarkan keberanian
umat yang terhina berjihad kebenaran
orang-orang miskin membangun perlawanan
dan tirani pasti tumbang
di tengah damai Jakarta
kaulah penabur benih bencana