Pariaman – Puluhan ribu pengunjung memadati Kota Pariaman untuk menyaksikan prosesi puncak Pesta Budaya Tabuik Piaman 2013, Minggu (17/11/2013). Keramaian sudah tampak dari Simpang Tugu Tabuik, Lapangan Merdeka, Pasar Pariaman hingga sepanjang Pantai Gandoriah tumpah ruah menyaksikan tabuik dibuang kelaut.
Rangkaian prosesi tabuik ini sudah dimulai sejak tanggal 5 November 2013 lalu bertepatan dengan tanggal 1 muharram, dilaksanakan selama 13 (tiga belas) hari sampai prosesi hoyak tabuik dan tabuik dibuang kelaut.
Hadir pada saat prosesi itu Ketua DPD RI Irman Gusman, Anggota DPD RI Ema Yohana, Anggota DPR RI Taslim dan Mulyadi, Dirjen Ekonomi Kreatif Kementrian Pariwisata RI Hery Waluyo. Tak hanya tamu nasional, tamu internasional juga hadir Konsulat Budaya Kedubes Iran untuk Indonesia Hojatullah Ibrahim dan Presiden Malaysia Youth Hotel Asociation (MYHA) Khairul Anwar Mansor.
Selain itu juga hadir Walikota Pariaman Mukhlis Rahman, Ketua DPRD Kota Pariaman, Ibnu Hajar, Wakil Walikota Pariaman Genius Umar, Asisten I Provinsi Sumbar Sudirman Gani serta sejumlah tokoh rantau lainnya.
Irman Gusman mengatakan, kedepan hendaknya iven tabuik ini dikemas lebih menarik dan haruis mendapat promosi yang maksimal sehingga pengunjungnya tidak hanya lokal, namun lebih menasional bahkan Internasional.
“Tabuik ini merupakan satu-satunya budaya yang unik di Sumatera Barat. Jika dikemas lebih baik dengan promosi yang maksimal tabuik akan menjadi iven pariwisata nasional, bahkan internasional,” ujar Gusman.
Menurutnya, d luar negeri sana, pesta bunga bisa menjadi iven yang menarik wisatawan mancanegara. Sementara tabuik ini jauh lebih baik dari festival bunga, sehingga ke depan jika dipromosikan secara maksimal, iven ini bisa menjadi iven internasional.
Irman juga mengapresiasi adanya tampilan kesenian tradisional yang luar biasa apalagi dikemas dengan music orchestra. Lentik jari penari dan empat tampilan tarian tradisional tersebut menurutnya sangat bagus. Ia menyebut tarian tersebut pantas dibawa dalam pesta kebudayaan internasional. Karena sangat menarik namun tetap mengemasnya dalam bentuk tarian tradisional.
Konsulat Budaya Kedubes Iran untuk Indonesia Hojatullah Ibrahim menyebutkan pesta budaya tabuik ini sangat menarik. Pesta budaya ini sekaligus bukti cinta umat Islam kepada keluarga Baginda Rasulullah SAW. Meski berbeda dengan peringatan 1 Muharram di Iran, namun intinya sama sebagai upaya mengenang cucu Rasulullah SAW.
“Sehingga tabuik ini menjadi sangat menarik bagi saya. Terpikir bagi kami untuk melakukan kerjasama dengan Kota Pariaman dalam bentuk sister city. Sehingga nantinya kami membawa warga Iran untuk mengunjungi Pesta Budaya Tabuik Pariaman dan sebaliknya,”ujarnya.
Dirjen Ekonomi Kreatif Kementrian Pariwisata RI Hery Waluyo dalam sambutannya saat membuka secara resmi kegiatan ini menyebutkan sangat mengapresiasi tampilan pesta budaya tabuik Pariaman. Menurutnya pesta tabuik sudah masuk kalender nasional. Diharapkan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat Kota Pariaman.
Sementara itu Walikota Pariaman Mukhlis Rahman menegaskan bahwa tabuik ini adalah tabuik budaya, bukan mengikut ajaran agama tertentu. Hal ini sekaligus untuk membantah banyaknya isu yang berkembang menyebutkan bahwa festival budaya tabuik ini mengandung ajaran Syiah.
“Pesta ini merupakan pesta budaya yang sudah berlangsung sejak lama, bukan mengikuti ajaran agama tertentu. Sehingga tidak perlu khawatir untuk mengikuti festival budaya tabuik ini,”ujarnya.
Wako juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu terlaksananya festival budaya tabuik. Kedepan pesta ini diharapkan menjadi pesta budaya yang juga mendatangkan wisatawan mancanegara. Disamping juga terus berinovasi membuat paket-paket wisata dan iven bulanan, sehingga tabuik tidak hanya ramai saat festival budaya tabuik.