30 C
Padang
Kamis, April 18, 2024
spot_imgspot_img
Beritasumbar.com

Pulang Kampung, Armontoni Giatkan Dunia Seni Di Aur Malintang
P

- Advertisement -

Padang Pariaman, beritasumbar.com. Meskipun hujan Emas dirantau orang, hujan Batu dikampung halaman, namun Ranah tetap dijalang.
Pepatah Minang yang kerap dengan sebuah prosa lama “Satinggi Tinggi Tabang Bangau Baliaknyo Kakubangan Juo”, artinya Sejauh jauh kita merantau pasti akan kembali ke kampung halaman.
Rantau bagi seorang Armontoni cuma sebatas mencari ilmu dan kehidupan sementara, namun kecintaan terhadap Ranah Minang tak pernah ia lupakan.
Mulai dari Serambi Mekah hingga Kota Metropolitan di Tanah Abang dijajahi demi ilmu serta menyambung hidup sebagai PKL (Pedagang Kaki Lima) dibawah jembatan Play Over menjajakan dagangannya.
Sembari menunggu pembeli Armontoni alias “Simon” masih menyempatkan dirinya menciptakan lagu sebagai seorang seniman yang sudah lama digelutinya.
Seni musik pada Tarik Suara bagi Simon merupakan marwah hidup dalam menyalurkan Inspirasi dengan hasrat sebagai Seniman alias Penyanyi.
Melalui nyayian Simon mempopulerkan Tanah kelahirannya Aur Malintang yang ia Cintai.
Teringat Candaan kawan sepermainan diranah Aur Malintang dikala kecil dimana dia dibesarkan oleh keluarga yang sederhana 46 Tahun silam.
Meskupun  Rantau meminangnya untuk berkiprah namun Simon tetap memiliki nurani kepedulian terhadap ranah Aur Malintang.
Pasca tingalkan Rantau Simon kembali berkarya di Kampung Halamanya Aur Malintang sebagai Putra Daerah.
Berbagai organisasi dia geluti disamping sebagai seorang seniman bahkan Simon pun dipercaya kaumnya memangku Gelar Adat sebagai “Datuk Sinaro Panjang” di Suku Caniago Aur Malintang.
Merintis kembali dalam pengembangan diri untuk mengabdi di Ranah Aur Malintang sebagai Sekretaris Nagari sudah lakoni, Organisasi Kepemudaan, Mitra Pemerintah sebagai PNPM untuk membangun Nagari.
Meskipun hanya menamatkan Sekolah Menengah Atas, kemampuan serta pengalaman ilmu pengatahuan Simon melebihi orang Akademisi.
Berbekal ilmu yang ia miliki Simon mencoba mengabdikan diri demi Tanah Kelahirannya agar lebih maju dan terkenal.
Melaui lantunan suara dengan judul lagu “Aur Malintang” pada sebuah Rekaman Studio “Tanamo Record” serta 13 Judul lagu lainnya yang bernuansa tentang Ranah Malintang.

Sebagai seniman Simon juga Tokoh Panutan di masyarakatnya “PaiTampek Batanyo, Pulang Tampek Babarito. Artinya tempat bermusyawarah dan bermupakat bagi masyarakat Aur Malintang.
Wadah tempat penyaluran bakat sebagai Seniman Simon telah mendirikan Komonitas Seni dan Musik “BGM” Bujang Gadih Minang Management untuk Masyarakat Aur Malintang.
Komunitas ini tak hanya diperuntukan Gadis dan Bujang saja malainkan untuk melahirkan seniman bagi siapa saja yang mau berkiprah pada wadah tersebut.
Gagasan serta ide ide kreatif selalu saja diciptakan demi Ranah Aur Malintang.
Reportase : syamsul

- Advertisement -
- Advertisement -

BERITA PILIHAN

- Advertisement -
- Advertisement -

Tulisan Terkait

- Advertisement -spot_img