Menyadari makin tergerusnya semangat wawasan kebangsaan di tengah masyarakat, Pemko Payakumbuh bentuk Pengurus Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK) 2014, yang bertanggung jawab memberikan pengembangan dan pemantapan wawasan kebangsaan kepada masyarakat Payakumbuh ke depan.
Pembentukan pengurus PPWK 2014 itu, tindak lanjut dari Permendagri Nomor 71 Tahun 2012, tentang Pedoman Pendidikan Wawasan Kebangsaan. Ketuanya, Sekdako Payakumbuh H. Benni Warlis dengan wakil ketua Kepala Kantor Kesbangpol, Dra. Elfriza Zaharman, dan sekretarisnya KTU Kesbangpol Harlon, M.Si. Melibatkan, 20 anggota terdiri dari Dandim 0306/50 Kota, Kapolresta, Kepala BPS, Kepala Bappeda, pimpinan parpol yang mempunyai kursi di DPRD, ketua LKAAM, ketua KNPI dan sejumlah pejabat di jajaran Kesbangpol dan BPBD Payakumbuh.
Sekdako Payakumbuh Benni Warlis, selaku ketua PPWK Payakumbuh, dalam pertemuan sesama pengurus PPWK di aula Kantor Kesbangpol, Selasa (26/8), mengajak seluruh jajaran pengurus, untuk mencari ide dan gagasan baru dalam mengaplikasikan pengembangan dan pemantapan wawasan kebangsaan di tengah masyarakat ke depan.
Menurutnya, sosialisasi wawasan kebangsaan bukan hanya ditujukan kepada masyarakat. Tapi, juga harus dimulai dari kalangan jajaran pemerintah. Mulai dari hal-hal kecil, seperti keterampilan baris berbaris, menghormati pimpinan, dan orang tua, membacakan Pancasila dan pembukaan UUD 1945, menghormati bendera nasional, serta memahami materi dan kandungan nilai-nilai Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa.
Dandim 0306/50 Kota diwakili Kasdim Mayor Inf. M. Kasni, mengatakan, dalam pembinaan wawasan kebangsaan kepada masyarakat, generasi muda, dan pelajar, Pemko Payakumbuh dalam pantauan Danrem 032 Wirabraja Sumbar, terbilang cukup peduli. Ketika Kodim 0306/50 Kota menggelar cara sosialisasi kebangsaan kepada 500 lebih pelajar, di GOR M. Yamin, sepekan lalu, diapresiasi Pangdam Bukit Barisan.
Walau begitu, sebut M. Kasni, dalam pembinaan wawasan kebangsaan, tak ada kata-kata berhenti. Pengetahuan wawasan kebangsaan harus diberikan sejak usia dini, dan terus menerus, tambahnya.