27 C
Padang
Sabtu, Desember 14, 2024
spot_imgspot_img
Beritasumbar.com

Pemeriksaan Kesehatan dan Screening Penyakit Kronik Pada lansia Melati
P

- Advertisement -

Penulis: Ns. Fitri Mailani, M.Kep
Dosen Departemen KMB/KGD Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Padang Pariaman,BeritaSumbar.com,- Pemeriksaan kesehatan dan screening penyakit kronik pada lansia memiliki banyak manfaat penting. Lansia adalah kelompok usia yang rentan terhadap berbagai penyakit kronik dan komplikasi kesehatan. Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan secara berkala dan screening penyakit kronik sangatlah penting untuk menjaga kesejahteraan dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pemeriksaan kesehatan dan screening penyakit kronik penting untuk lansia:

  1. Deteksi Dini Penyakit: Pemeriksaan kesehatan dan screening penyakit kronik dapat membantu mendeteksi penyakit atau masalah kesehatan sejak dini sebelum gejala-gejala yang serius muncul. Deteksi dini memungkinkan tindakan medis yang tepat waktu untuk mencegah perkembangan penyakit yang lebih parah.
  2. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit: Dengan mendiagnosis penyakit kronik pada tahap awal, langkah-langkah pencegahan dan pengendalian dapat segera diambil. Ini meliputi perubahan gaya hidup, pengaturan diet, olahraga teratur, penggunaan obat-obatan, dan tindakan medis lainnya yang dapat membantu mencegah komplikasi yang lebih serius.
  3. Meningkatkan Kualitas Hidup: Dengan menjaga kesehatan fisik dan mental melalui pemeriksaan kesehatan rutin, lansia dapat menjaga kualitas hidup mereka. Pemantauan teratur membantu mereka tetap aktif, mandiri, dan terlibat dalam aktivitas sehari-hari tanpa terlalu banyak hambatan akibat penyakit.
  4. Menjaga Kesehatan Mental: Lansia juga rentan terhadap masalah kesehatan mental seperti depresi dan gangguan kecemasan. Pemeriksaan kesehatan dan screening dapat membantu dalam pengenalan awal masalah ini dan memberikan dukungan yang diperlukan.
  5. Manajemen Penggunaan Obat: Banyak lansia mungkin mengonsumsi beberapa jenis obat untuk mengatasi penyakit kronik. Pemeriksaan kesehatan rutin memungkinkan dokter untuk memantau efek obat, mengatur dosis, dan menghindari interaksi obat yang berpotensi berbahaya.
  6. Edukasi dan Kesadaran Kesehatan: Pemeriksaan kesehatan secara rutin juga memberikan kesempatan bagi lansia untuk mendapatkan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan dan tindakan pencegahan. Ini dapat meningkatkan kesadaran mereka terhadap gaya hidup sehat dan memungkinkan mereka untuk membuat keputusan yang lebih baik terkait kesehatan mereka.

Oleh karena itu, tim dosen dari Fakultas Keperawatan Universitas Departemen Keperawatan Medikal Bedah dan Keperawatan Gawat Darurat yang terdiri dari Ns. Fitri Mailani, M.Kep, Ns. Rahmi Muthia, M.Kep dan Ns. Elvi Oktarina, M.Kep, Sp.Kep.MB yang dibantu oleh mahasiswa Vebby Fitri Nurárita, S.Kep, dan Annisa Rahma Yuni, S.Kep untuk melakukan pemeriksaan fisik dan laboraturium sederhana seperti pengukuran berat badan, pengukuran tekanan darah, pemeriksaan gula darah sewaktu, pemeriksaan kadar asam urat dan pemeriksaan kolesterol. Setelah melakukan pemeriksaan, akan dilakukan edukasi secara langsung kepada pasien terkait dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan. Kegiatan ini dilakukan pada hari Minggu tanggal 23 Juli 2023 pada lansia MELATI di nagari Sungai Buluh Selatan Kabupaten Padang Pariaman.

Berdasarkan hasil pemeriksaan lansia melati diketahui bahwa sebagian besar lansia memiliki hasil pemeriksaan diluar rentang normal. Pada pemeriksaan tekanan darah diketahui lebih dari sebahagian lansia mengalami hipertensi; berdasarkan nilai sistole 31,8% (Hipertensi Tingkat 1) dan 21,2% Hipertensi Tingkat 2, sedangkan berdasarkan nilai diastole lebih dari sebagian besar lansia memiliki tekanan diastole diatas normal 28,8% (prahipertensi), 21,2% (Hipertensi Tingkat 1) dan 12,1% (Hipertensi Tingkat 2). Begitu juga pada pemeriksaan gula darah, asam urat dan kolestero. Sebahagian kecil 16,7% lansia memiliki kadar gula darah di atas 200mg/dL. Sepertiga 33,3% lansia memeiliki asam urat tinggi dan sebahagian besar lansia memiliki nilai kolesterol tinggi 60,6% >200 mg/dL. Menindak lanjuti hasil pemeriksaan dilakukan penyuluhan kesehatan pada lansia dan tim pelaksana merekomendasikan kepada lansia untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan mengunjungi tempat pelayanan kesehatan pertama seperti PUSKESMAS di wilayah tersebut.

- Advertisement -
- Advertisement -

BERITA PILIHAN

- Advertisement -
- Advertisement -

Tulisan Terkait

- Advertisement -spot_img