Dalam rangka memotivasi pelaku usaha kecil dam menengah kota Payakumbuh, Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Payakumbuh gelar temu mitra UMKM dengan BUMN dan pengusaha sukses, Selasa (8/10). Temu ramah berlangsung pada salah satu hotel melati di Labuah Basilang Payakumbuh. Kegiatan dibuka Sekretaris Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindag Suhatril AK.
Kegiatan temu mitra ini dihadiri 50 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di Payakumbuh yang bergerak dibidang usaha makanan ringan, kerajinan tangan dan tenunan serta pedagang pasar. Sementara itu, pengusaha daerah yang juga sebagai narasumber, H. Tito Idroes, PT Asri, dari BUMN PT. Angkasa Pura II diwakili Suprihandoyo serta Martin Irfan dari PT. Sucofindo, BUMN yang bergerak dibidang inspeksi, supervisi, pengkajian dan pengujian.
Temu ramah, menurut Kepala Bidang Koperasi UMKM Dinas Koperindag Betriyetti, S.PI, bertujuan, membangun komunikasi antara BUMN selaku pembina pelaku usaha mikro kecil dan menengah dengan pelaku usaha daerah. Selain itu temu mitra ini, untuk memotivasi pelaku ekonomi mikro dan kecil, agar termotivasi memperbesar usahanya. Temu ramah, dinilai, pembuka jalan dan penambah wawasan pelaku UMKM di kota ini.
Tito Idroes selaku salah satu pelaku usaha air kemasan ASRI di Payakumbuh menyampaikan, trik-triknya dalam mengelola usahanya. Dikatakan, Tito, usaha kecil harus dimulai dari angan-angan. Dengan berangan-angan dan berikhtiar menjalankan usaha, akan dapat mewujudkan mimpi menjadikan pengusaha menengah. Di samping itu diungkapkan, Tito Idroes salah satu faktor utama penunjang kemajuan usaha adalah kepercayaan dari konsumen serta penerapan sistem pembukuan keuangan yang rapi dan bersih.
Sementara itu, terkait permodalan yang masih banyak menjadi keluhan dikalangan pelaku UMKM Payakumbuh, menurut Suprihandoyo perwakilam BUMN, Angkasa Pura II Cabang Bandara Internasional Minangkabau dan Martin Irfan dari PT. Sucofindo, memberikan solusi terkait permodalan.
Dikatakan Suprihandoyo, di Sumatera Barat terdapat 31 BUMN, dimana setiap BUMN memiliki Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) pada setiap wilayah kerjanya. Program ini bertugas dalam membantu tumbuh kembangnya usaha mikro kecil dan menengah dengan cara pemberian pinjaman modal usaha.
Terkait dengan cara peminjaman dana tersebut, Suprihandayo mengatakan pelaku UMKM Payakumbuh dapat langsung mengajukan proposal kepada salah satu BUMN di Sumatera Barat atau dapat berkoordinasi melalui dinas koperasi UMKM perindustrian dan perdagangan setempat.