Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Payakumbuh, akhir-akhir sering mendapat sorotan dari pelanggan, akibat air ledeng PDAM yang menetes pada jam-jam sibuk. Untuk mengantisipasi keluhan tersebut, PDAM merencanakan bakal mengganti pipa sekunder, pada sejumlah titik di kawasan Kecamatan Lampasi Tigo Nagari, Kecamatan Payakumbuh Barat dan Kecamatan Payakumbuh Utara.
Direktur PDAM Faisal Mustafa, SE, di Payakumbuh, menginformasikan, Minggu (15/6), dampak dari bertambahnya jumlah pelanggan PDAM sepanjang tahun ini, membuat air pada tiga kecamatan di atas, tidak begitu deras pada jam-jam sibuk. Malahan, diakui Faisal, pihaknya sering diklaim warga, akibat air tak menetes.
Kondisi tersebut, katanya, tak bisa dielakkan. Karena, kepercayaan warga terhadap PDAM dalam pelayanan air bersih terus meningkat. Saat ini, total pelanggan PDAM sudag mencatat 20 ribu sambungan rumah (SR) atau 98% pelayanan kepada warga kota. Bertambahnya kawasan perumahan di kota ini, juga menjadi faktor meningkatnya jumlah pelanggan.
Dikatakan, seiring dengan pertumbuhan pelanggan, PDAM kesulitan dalam mendapatkan modal sendiri dalam memperbaiki pipa atau jaringan PDAM. Karena itu, PDAM harus mencari terobosan baru, untuk mendapatkan tambahan modal ke pemerintah pusat.
Usahan tersebut, kata faisal, mendapat respon dari Kementerian Keuangan RI, dengan pinjaman Rp5 Miliyar. Pinjaman tersebut bunga disubsidi oleh Kementerian keuangan, sehingga pengembaliannya tidak memberatkan managemen PDAM. Dana pinjaman lunak itu, akan dimanfaatrkan tahun 2014 mendatang.
Daerah yang menjadi objek terluas dengan pinjaman itu, dikatakan, Kecamatan Lamposi Tigo Nagori, selain kawasan Koto nan Ampek di Kecamatan Payakumbuh Barat dan kawasan Koto nan Gadang, Payakumbuh Utara. Faisal Mustafa menjamin, jika pipa sekunder itu sudah diganti, daerah-daerah yang airnya menetes pada jam-jam sibuk, sudah dapat diantisipasi. Sehingga, kekecewaan pelanggan tak terjadi lagi, simpulnya.