Payakumbuh – Plh. Walikota Payakumbuh H. Suwandel Muchtar, menyatakan, Payakumbuh Darurat Asap. Pernyataan tersebut dituangkan dalam surat keputusan walikota, menyusul rapat terpadu yang dipimpin langsung Asisten I Setdako Yoherman, SH bersama sejumlah pimpinan SKPD terkait, di ruang rapat sekdako, Senin (7/9). Terhitung, Selasa (8/9), hingga Kamis (10/9), seluruh sekolah dinyatakan libur.
Keterangan Asisten I Yoherman didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ir. Yufnani Awai, di Balaikota di Bukik Sibaluik Payakumbuh, Senin (7/9), keputusan penetapan Payakumbuh Darurat Asap itu, berdasarkan pengambilan parameter dasar untuk indeks standar pencemaran udara (ISPU) di Payakumbuh, yang dilakukan Kantor Lingkungan Hidup, Senin (7/9), sekitar pukul 10.00 WIB.
Kepala KLH Payakumbuh Ir. Syamsurial, melaporkan, angka ISPU di Payakumbuh, pada pukul 10.00 WIB itu sudah mencapai 190, dan dinyatakan tidak sehat. Sebelumnya, Sabtu (5/9), Bappedalda Sumbar juga telah melakukan pengukuran tingkat pencemaran udara di daerah Halaban, Kecamatan Sago Halaban, Kabupaten Limapuluh Kota, dengan parameter ISPU 198 (tidak sehat).
Menurut Kepala BPBD Yufnani Awai dan Kepala KLH Syamsurial, sepanjang Senin (7/9), tingkat pencemaran udara Payakumbuh, akibat asap hutan dari provinsi tetangga itu, diakui cukup tebal sekali. Pagi hari menjelang siang, jarak pandang hanya sekitar 150 meter. “Saya, sangat hati-hati sekali mengendarai kendaraan dari arah Tanjuung Pati menuju kantor BPBD di lapangan Poliko, tadi pagi (Senin kemarin, Red),” sebut Yufnani.
Tanggap Darurat Kabut Asap (TDKA) di Payakumbuh, menurut Yoherman, akan berlangsung selama sepekan, hingga Senin (14/9). Pemko akan mendirikan posko TDKA di pelataran parkir Medan nan Bapaneh Taman Wisata Ngalau Indah di Pakan Sinayan Koto nan Ampek, Jalan Sukarno- Hatta dan di depan Pos Polisi Kota atau di depan Gedung Gambir Jalan Sudirman Payakumbuh.
Di setiap Pos TDKA Payakumbuh akan disediakan tenaga kesehatan, petugas Satpol PP, anggota BPBD dan staf Dinas Sosial serta tenaga terkait lainnya. Selama TDKA berlangsung, petugas akan membagi-bagikan masker kepada masyarakat. Bagi pengemudi yang merasa tidak nyaman dalam mengendarai kendaraan, dapat beristirahat di posko TDKA, sambil mendapatkan pelayanan kesehatan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Payakumbuh Elzadaswarman, menginformasikan, berdasarkan informasi sejumlah puskesman di Payakumbuh, dampak dari kabut asap itu, dalam beberapa hari terakhir kasus ISPA di kota itu, cenderung meningkat.
Tanggal 2 September tercatat kasus ISPA di Payakumbuh 59 orang, tanggal 3 September naik menjadi 60 orang, kemudian tanggal 4 turun menjadi 57 orang, dan naik lagi eskoh harinya menjadi 60 orang. Kemudian, Senin (7/9) kemarin, hingga pukul 12.00 WIB, tercatat 61 orang yang terserang ISPA.
Dalam rangka memelihara lingkungan hidup, agar tak makin tercemar, Plh. Walikota Payakumbuh Suwandel Muchtar, mengajak warga kota, untuk tidak membakar sampah/bahan lainnya yang akan menimbulkan polusi udara.
Kemudian, memperbanyak pepohonan/tanaman di sekitar rumah/kantor sebagai pensuplai oksigen. Mengurangi pemakai kendaraan bermotor yang mengakibatkan polusi udara. Memakai masker apabila keluar rumah/berkendaraan. Mengurangi kegiatan di ruangan terbuka atau lapangan.
Warga juga diajak, lebih banyak minum air putih dan mamakan buah-buahan dan makanan yang mengandung vitamin untuk kekebalan tubuh. Selain itu, kepada perokok, seyogianya menghentikan kebiasaan merokok. (red)