Oleh: Ira Mulya Sari, Ns., Sp.Kep.An.
(Dosen Keperawatan FKep Universitas Andalas)
Padang,BeritaSumbar.com,- Kota Padang memiliki 11 kecamatan dan 104 kelurahan, salah satu kelurahan yang rawan bencana adalah kelurahan Lambung Bukit dimana resiko bencana tertinggi yaitu tanah longsor, gempa bumi dan banjir bandang.
Tingginya potensi jumlah masyarakat terpapar ancaman bencana menunjukkan bahwa masyarakat terutama keluarga perlu untuk meningkatkan pemahaman risiko bencana sehingga dapat mengetahui bagaimana harus merespon dalam menghadapi situasi kedaruratan.
Adapun bentuk kesiapsiagaan bencana pada kelompok rentan salah satunya mencakup peran keluarga, keluarga yang memiliki ibu hamil, ibu menyusui dan ibu nifas harus memiliki kemampuan kesiapsiagaan pada mitigasi, tanggap bencana, dan pasca bencana.
Pentingnya penanganan korban bencana secara tepat dan cepat memberikan peluang untuk meminimalisasi jumlah korban akibat keterlambatan tindakan penyelamatan masyarakat, terutama pada kelompok rentan.
Partisipasi masyarakat dalam upaya pengurangan risiko bencana dapat diwujudkan dengan Pendidikan Kebencanaan. Melalui pendidikan kebencanaan, masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana mempunyai pengetahuan, sikap, dan keterampilan tentang kesiapsiagaan bencana dan tanggap darurat bencana
Mahasiswa praktik keperawatan bencana Program Profesi Ners Fakultas Keperawatan UNAND melakukan penyuluhan pada hari senin tanggal 6 November 2023. Kegiatan ini berfokus pada mitigasi bencana tanah longsor yang telah berhasil diselenggarakan di masing-masing rumah ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu nifas sesuai kontrak waktu yang disepakati. Acara ini diorganisir dengan Yuli Mardiana,S.Kep., dan Feranita,S.Kep., sebagai penyaji, serta Rifqa Luthfi Addistia,S.Kep., sebagai fasilitator dan Miftahul Rohimah,S.Kep., sebagai observer.
Kegiatan yang berlangsung ini menunjukkan bahwa mahasiswa telah menyusun rencana dan materi dengan baik melalui media lembar balik dan leaflet. Meskipun hanya 4 dari 6 peserta yang dapat menerima penyuluhan, hal ini dapat dimaklumi karena dua peserta lainnya tidak berada di rumah.
Peserta penyuluhan menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap materi yang disampaikan. Mereka aktif berpartisipasi, menjawab pertanyaan penyaji, dan juga mengajukan pertanyaan saat sesi tanya jawab. Suasana penyuluhan terbukti kondusif, terutama karena dilakukan langsung di rumah masing-masing. Pendekatan ini membantu menciptakan lingkungan yang nyaman dan mendukung proses pembelajaran.
Melalui penyuluhan ini, diharapkan para ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu nifas dapat menjadi lebih waspada terhadap potensi bahaya tanah longsor di lingkungan mereka serta mampu mengimplementasikan langkah-langkah mitigasi yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, keberhasilan penyuluhan ini juga dapat dijadikan acuan untuk penyelenggaraan kegiatan serupa di masa mendatang.