26 C
Padang
Senin, Desember 9, 2024
spot_imgspot_img
Beritasumbar.com

Mahasiswa Praktek Preklinik keperawatan Komunitas Unand Beri Penyuluhan Kesehatan PHBS Pada Anak Sekolah
M

Kategori -
- Advertisement -

Oleh : Sovia Susianty
Dosen Fakultas Keperawatan Unand

Anak merupakan generasi penerus bangsa. Awal kokoh atau rapuhnya suatu negara dapat dilihat dari kualitas para generasi penerusnya. Jika terlahir anak-anak dengan tingkat kesehatan yang rendah, kondisi bangsa bisa menjadi lemah dan tidak mampu membangun negaranya secara optimal.

Fenomena kesehatan anak di Indonesia menjadi hal yang menarik untuk dikaji karena anak yang masih dalam masa perkembangan dan butuh perhatian lebih dari orangtua maupun pengasuhnya. Jika kesehatan anak terganggu maka perkembangannya juga bisa menjadi terhambat.

Oleh karena itu, kebutuhan dasar anak harus mendapatkan perhatian lebih dari orang tuanya agar kebutuhan dasar tersebut dapat terpenuhi dengan baik sehingga kesehatannya menjadi terjaga dan juga perkembangannya menjadi tidak terganggu. Tahap perkembangan anak usia sekolah merupakan waktu yang sangat penting bagi kelangsungan perkembangan anak. Dukungan orang tua, guru dan masyarakat merupakan hal yang sangat penting

Masalah-masalah kesehatan yang sering terjadi pada anak usia sekolah dasar adalah penyakit yang berhubungan dengan kebersihan diri anak dan lingkungan seperti gosok gigi yang baik dan benar, kebiasaan cuci tangan pakai sabun dan kebersihan diri .

Hasil survey yang dilakukan oleh mahasiswa praktek preklinik keperawatan Komunitas Fakultas Keperawatan UNAND di Kelurahan Lambung Bukit menunjukkan bahwa 30 % anak –anak mengalami diare dalam kurun waktu 3 bulan yang lalu dan menderatita Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) 24,9 % dan 27 % mengalami karies gigi. sebagian besar anak-anak belum pernah mendapat penyuluhan kesehatan mengenai prilaku hidup bersih dan sehat. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyuluhan tentang PHBS pada anak sekolah.

Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada hari jum’at, 10 November 2023, diikuti oleh 20 orang murid MDA Masjid Quba yang didampingi oleh Ustad Masjid. Materi diberikan oleh beberapa orang mahasiswa yaitu Mahasiswi Aurelia dan Fadil dengan topik PHBS, Cuci tangan 6 langkah, Cara menggosok gigi yang benar.

Pada saat kegiatan berlangsung seluruh peserta tampak aktif dan bersemangat dalam mendengar penjelasan maupun mempraktekkan cara mencuci tangan yang benar. Penyuluhan dimoderatori oleh Mahassiw Anace yang memimpin jalannya acara yang terstruktur dengan baik, sesuai dengan rencana yang telah disusun. Materi disajikan melalui media presentasi berupa PPT dan poster,serta alat peraga menggosok gigi yang memberikan kemudahan bagi peserta untuk memahami informasi yang disampaikan.

Penyuluhan PHBS berhasil menarik perhatian anak-anak dengan adanya pemberian doorprize atau reward atas keaktifan anak-anak dalam menjawab pertanyaan maupun mengikuti jalannya penyuluhan. Pada saat dilakukan evaluasi peserta paham dan dapat mengulang kembali apa yang telah dijelaskan oleh pemateri

Hasil yang diharapkan dari Kegiatan Promosi Kesehatan di RT II/RW II , Kelurahan Lambung Bukit , Kecamatan Pauh peserta dapat memiliki bekal pengetahuan, ketrampilan dan wawasan sehingga diharapkan dapat menerapkan dalam menjaga kebersihan gigi, mencuci tangan selalu sebelum dan sesudah melakukan kegiatan dan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dalam kehidupan sehari-hari seperti yang disampaikan oleh Dosen Pembimbing Preklinik Komunitas , Ibu Ns. Sovia Susianty, M.Kep

Memastikan bahwa komunikasi tetap berjalan lancar dalam situasi ini bisa menjadi tantangan. Meskipun tantangan komunikasi ada, tetap ada strategi yang dapat membantu perawat meningkatkan komunikasi dengan pasien dan dengan demikian menciptakan kepuasan pasien yang lebih besar. Beberapa di antaranya meliputi :

  1. Mendengarkan aktif: Salah satu aspek penting dari komunikasi yang baik adalah mendengarkan aktif. Ini berarti memberikan perhatian penuh kepada pasien, mengkonfirmasi pemahaman, dan menunjukkan bahwa kita peduli dengan apa yang mereka katakan
  2. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti: Hindari penggunaan jargon medis yang mungkin tidak dimengerti oleh pasien. Berbicara dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien sangat penting
  3. Pertimbangkan kebutuhan khusus pasien: Setiap pasien adalah individu yang unik. Pertimbangkan kebutuhan khusus pasien, seperti bahasa atau budaya, dan pastikan bahwa komunikasi sesuai dengan kebutuhan mereka
  4. Prioritaskan waktu untuk komunikasi: Meskipun waktu terbatas, usahakan untuk memberikan waktu yang cukup untuk berkomunikasi dengan pasien. Komunikasi yang baik adalah investasi yang penting dalam perawatan pasien.
  5. Manfaatkan teknologi secara bijak: meskipun teknologi dapat menjadi distraksi, juga dapat membantu dalam komunikasi. Manfaatkan teknologi untuk mengakses informasi yang relevan dan berbagi data yang penting dengan pasien.
- Advertisement -
- Advertisement -

BERITA PILIHAN

- Advertisement -
- Advertisement -

Tulisan Terkait

- Advertisement -spot_img