Padang,- Pandemi Covid-19 tak hanya menghentikan kegiatan perkuliahan mahasiswa secara tatap muka di kampus. Pandemi ini juga memaksa program kreativitas mahasiswa (PKM) yang dilaksanakan setiap tahunnya melakukan penyesuaian dalam pelaksanaannya. Dalam kegiatannya, mahasiswa mendapatkan bantuan pendanaan dalam berbagai kegiatan seperti penelitian, membuat karya cipta, menuliskan gagasan, pengabdian ke masyarakat hingga berwirausaha.
Adapun tim PKM-Kewirausahaan (PKM-K) Keripik Karamunting yang beranggotakan Fadhilatu Rahma, Mivtahul Dina dan Debi Riska Fadilla dari Fakultas Teknologi Pertanian Unand mencoba merancang jenis usaha dalam pembuatan keripik karamunting menggunakan prinsip penggorengan hampa yang disebut dengan Kera Cekatan (Keripik Karamunting Cemilan Kaya Antioksidan). Tim ini didanai Belmawa untuk menjalankan PKM-K berbasis virtual guna menghasilkan luaran berupa video yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan pengetahuan mengenai bisnis keripik yang menggunakan metode penggorengan hampa.
Keripik merupakan cemilan yang terbilang wajib bagi masyarakat Indonesia. Keripik karamunting ingin memberikan nilai lebih saat dikonsumsi yaitu bonus gizi dengan kandunga antioksidan dari karamunting. Antioksidan berguna untuk menangkal radikal bebas pada tubuh.
Karamunting sendiri merupakan tumbuhan berbuah hitam, memiliki rasa manis dan sedikit asam. Universitas Andalas sendiri berdiri di daerah yang dulunya dikenal sebagai Bukit Karamunting. Sehingga produk ini juga berpeluang sebagai oleh-oleh khas dari Unand yang belum pernah ada sebelumnya.
Penggorengan hampa digunakan dalam pengolahan keripik karamunting ini untuk mempertahankan kandungannya. Cara menggoreng dengan vakum atau hampa mungkin belum terlalu terdengar lazim bagi pebisnis keripik, namun sudah mulai tampak beberapa pebisnis yang sudah menggunakan metode penggorengan ini. Metode penggorengan hampa telah digunakan oleh produsen keripik buah guna mempertahankan aroma asli dari buah dengan tekstur renyah khas keripik. Selain itu, kerusakan minyak yang dapat diakibatkan oleh oksidasi jika digoreng dengan metode konvensional dapat diminimalkan karena penggorengan yang dilakukan pada tekanan dan suhu rendah.
Prinsip penggorengan hampa ini adalah penggorengan bahan dengan tekanan rendah sehingga menurunkan suhu yang dapat menurunkan titik didih minyak dan membuat minyak mendidih pada suhu rendah. Kondisi ini menguntungkan bahan yang digoreng karena dapat mempertahankan nilai gizi dari bahan tersebut.
Proses pembuatan keripik metode penggorengan hampa tak jauh berbeda dari penggorengan konvensional. Pada penggorengan hampa, penggorengan dilakukan dalam kondisi vakum( tekanan <1atm) di dalam suatu tabung yang dapat diatur tekanannya, sedangkan pada penggorengan konvensional penggorengan dilakukan pada suasana terbuka tanpa adanya pengatur tekanan.
Tim PKM-K ini juga telah menghitung berapa modal dan harga layak jual dari keripik ini sekaligus sistem penjualannya. Namun dikarenakan pandemi Covid-19, maka PKM-K yang dirancang kemudian dialihkan menjadi produk virtual berupa video peluang pengembangan usaha keripik. Begitu pula dengan proses diskusi dengan tim, dosen pembimbing dan mitra, semua dilakukan lewat pertemuan dalam jaringan (daring). Tentu saja ini menjadi tantangan yang berbeda dari PKM pada tahun-tahun sebelumnya dimana program ini memberikan kesempatan mahasiswa untuk memiliki usaha, mencoba berjualan sembari menghitung laba rugi hingga tampil di hadapan mahasiswa dari seluruh kampus se-Indonesia dengan jalan-jalan sebagai bonusnya.
Untuk video lengkap tentang prospek pengembangan usaha keripik karamunting bisa dilihat pada akun instagram kami @keripik_karamunting karena disitu akan ada informasi mengenai karamunting, keripik karamunting, penggorengan hampa serta produk virtual yang akan kami posting di akun youtube kami. Nantikan ya!
Program Kreativitas Mahasiswa di Tengah Covid-19:
Tim PKM-K Keripik Karamunting dari Fateta Unand Menuju Pimnas
Oleh:Tim PKM-K Keripik Karamunting