Pemerintah Kota Payakumbuh melalui Dinas Koperasi UKM Industri Perdagangan (Koperindag) Kota Payakumbuh, tengah mencari formula baru untuk melakukan tata kelola pasar kota ini. Bidang Pengelola Pasar Dinas Koperindag yang bertanggung jawab mengurus pasar itu, merasakan beban yang dipikulnya kian tahun bertambah berat. Tak ubahnya, bagaikan menjunjung barang berat dengan singgulung batu.
“Benar, beban kerja pasar yang multi kompleks, tak sebanding dengan jumlah staf yang ada. Bayangkan, melayani lebih kurang 3.000 pedagang, hanya diurus oleh 30 staf Bidang Pengelola Pasar,” ucap Kadis Koperindag Dahler didampingi Sekretaris Diskoperindag Yunida Fatwa, di kantornya, Kamis (11/12).
Menurutnya, ia tengah merancang organisasi yang pas untuk mengelola pasar Payakumbuh. Apakah berbentuk UPTD-BLUD unit kerja atau BLUD-SKPD. Makanya, dalam memilih opsi yang tepat dalam persoalan ini, Dinas Koperindag mendatangkan tim sosialisasi Kementerian Dalam Negeri ke Payakumbuh, Rabu (10/12).
Sosialisasi persiapan pembentukan UPTD-BLUD atau BLUD-SKPD itu, berlangsung di Balaikota, diikuti seluruh pejabat di Dinas Koperindag, serta pejabat SKPD terkait lainnya. “Kita menginginkan, opsi yang dipilih nanti, benar-benar sebuah solusi yang tepat dalam mengelola pusat perniagaan ini. Karena, pasar merupakan sumber pendapatan asli daerah yang cukup strategis bagi Pemko,” katanya.
Tim sosialisasi Kemendagri yang berjumlah lima orang, dipimpin Sudaryanto itu, menjelaskan plus minis, jika tata kelola pasar Payakumbuh, dilakukan secara UPTD-BLUD unit kerja atau BLUD-SKPD. Jika dilakukan secara UPTD-BLUD unit kerja, sudah dapat dilakukan segera, karena struktur UPTD-nya sudah ada di Dinas Koperasi UKM Industri Perdagangan, berdasarkan Perda SOTK Payakumbuh Nomor. Tapi, jika berbentuk BLUD-SKPD, harus membentuk organisasinya lagi, dan mengajukan Ranperdanya ke DPRD.
Walau begitu, bagaimana yang terbaik, akan dikoordinasikan dengan Walikota Payakumbuh Riza Falepi dan SKPD terkait lainnya. “Kita akan mencari pilihan yang tepat untuk ini, agar pengelolaan pasar ini dapat dilakukan lebih profesional dan mampu memberikan nilai tambah terhadap PAD kota ini,” simpul Dahler yang juga didampingi stafnya Syafrizal, ST.