Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (R-APBN) 2015 mendapat sorotan dari presiden terpilih Joko Widodo, hal tersebut diungkapkan oleh Hasto Kristianto, Deputi Kantor Tim Transisi Jokowi, Dia mengungkapkan bahwa Jokowi menilai beban anggaran dalam R-APBN 2015 sangat memberatkan.
Presiden Jokowi menilai hal yang cukup memberatkan dalam R-APBN 2015 adalah perihal gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS), anggaran Gaji PNS tahun 2015 menurut Jokowi tidak sehat karena banyak daerah yang menganggarkan belanja PNS lebih besar dari belanja publik.
“Jangan sampai belanja aparatur negara melampaui belanja publik. Ini akan dilakukan penataan, bukan kita menyusahkan PNS. Tapi bagaimana menambah nilai untuk rakyat. Politik anggaran harus membalikan itu,” ujar
Hasto Kristianto menyampaikan pandangan Jokowi.
Menurut Wasekjen PDIP itu, Jokowi juga menyoroti anggaran belanja untuk perjalanan dinas, pelatihan, IT, menurut Jokowi anggaran pada sektor tersebut masih relatif boros, sehingga Jokowi berencana melakukan perubahan politik alokasi.
“Belanja perjalanan dinas, pelatihan, IT cukup besar secara agregat. Dalam APBN 2015 itu desain masih boros. Ini nanti harus ada perubahan politik alokasi. Reformasi anggaran dilakukan, Ini akan kami lakukan. Pendekatan sistem, dilakukan perombakan alokasi politik distribusi” pungkasnya, dilansir dari merdeka.com, Sabtu (16/8/2014). (suara news)