Harga daging sapi mulai merambat naik di pasar tradisional Pasar Ibuah Payakumbuh. Sejak pekan pertama Ramadhan harga daging sapi Rp95.000/Kg, dalam tiga hari terakhir sudah bergerak ke angka Rp105.000/Kg. Harga jual daging sapi itu, kemungkinan akan mengalami kenaikan lagi menjadi Rp110.000/Kg.
Harga daging sapi ini, kemungkinan akan naik menjadi 110.000/Kg, karena harga sapi yang akan dipotong pun harganya juga melonjak tajam. Sementara itu, untuk mendapatkan sapi yang akan dipotong juga teramat susah, sampai-sampai harus dibeli ke daerah Tanah Datar dan desa-desa di Limapuluh Kota,” ucap Bujang Wali, salah seorang pedagang daging di Pasar Ibuah.
Kepala Kantor Ketahanan Pangan Payakumbuh Ir. Syahril di Balaikota di Bukik Sibaluik Payakumbuh, Jum’at (18/7), menginformasikan, kenaikan harga daging sapi itu tak bisa dielakkan, akibat permintaan pasar yang naik cukup signifikan. Sementara, jumlah sapi yang dipotong hanya mengalami kenaikan 30%. Dari biasanya dipotong di RPH 9 ekor per hari, sekarang mengalami lonjakan 12 sampai 14 ekor per hari.
Dikatakan, setiap tahun situasi kenaikan harga daging ini sudah menjadi kebiasaan. Pasalnya, setiap rumah tangga, merasa malu kalau hidangan lebarannya tak dihiasi dengan rendang atau masakan daging lainnya. “Rendang merupakan ciri khas bagi orang Minang, jika menghadapi lebaran ini,” sebutnya.
Selain daging sapi, harga daging ayam juga mengalami hal yang sama. Tapi, kenaikan daging ayam ini, dinilai kaum ibu akal-akalan pedagang ayam potong saja. Pasalnya, ketersediaan ayam di Payakumbuh cukup banyak, karena kota ini terkenal sebagai sentra ayam terbesar di Sumatera Barat. Di pasar Ibuah, daging ayam dijual 45.000/ekor setelah dipotong, naik Rp10.000/ekor, ucap Elly ibu rumah tangga di Daya Bangun.
Hanya saja, kaum ibu di Payakumbuh masih bisa terhibur, karena harga cabe masih stabil, Rp12.000/Kg. Alhamdulillah, harga cabe masih stabil, jadi tidak terlalu memberatkan ibu rumah tangga, ucap Pitria ibu dari Tiakar.