Oleh: Ns. Mulyanti Roberto Muliantino, S.Kep., M.Kep
Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Andalas
Tidak pernah merokok dan berhenti merokok adalah perilaku perawatan diri yang penting dengan manfaat yang signifikan bagi perokok dan mereka yang terpapar asap tembakau. Perokok yang berhenti setelah kejadian penyakit kardiovaskular memiliki hasil yang lebih baik dari pada mereka yang terus merokok, dengan manfaat kesehatan yang segera dimulai. Pada mereka yang berhenti, risiko kejadian berulang sama dengan bukan perokok dalam waktu 3 tahun, dan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular menurun dua pertiga pada mantan perokok dibandingkan mereka yang terus merokok. Pengurangan merokok dari pada penghentian memiliki sedikit efek pada penanda klinis atau biologis, menegaskan bahwa paparan asap tembakau yang kecil pun berbahaya dan menggambarkan pentingnya penghentian total. Rokok mengandung >4000 zat kimia, 60% diantaranya bersifat karsinogenik. Perokok beresiko mengalami 4 kali lipat kematian mendadak dibandingkan bukan perokok. Merokok meningkatkan resiko terjadinya jantung koroner.
Cara berhenti merokok:
- Niat/ komitmen/ motivasi
Bulatkan tekad dan tujuan Anda berhenti merokok Mulailah untuk menentukan alasan yang lebih spesifik dan kuat. Misalnya : Niatkan bahwa anda ingin melindungi keluarga (perokok pasif) dari risiko terkena kanker paru-paru, dll, Anda bisa menentukan alasan tersebut sebagai motivasi.
Contoh : Berhenti merokok agar dapat menyumbangkan uang rokok.
- Atasi adiksi/ kecanduan
Zat adiktif pada rokok yang menyebabkan kecanduan adalah nikotin. Setiap kali seseorang merokok, nikotin akan diserap oleh darah lalu mengalir menuju otak. Umumnya, perokok menyerap 1–1,5 mg nikotin dari satu batang rokok. Setelah berada di otak, nikotin akan meningkatkan pelepasan dopamin, zat kimia yang berfungsi membantu memperbaiki suasana hati dan menimbulkan rasa puas. Siapa pun yang merokok atau menggunakan produk lain yang mengandung nikotin berpotensi mengalami kecanduan.
- Atasi withdrawal
- Gejala nikotin withdrawal:
- Pusing (selama 2 hari)
- Gangguan tidur (1 minggu)
- Sulit konsentrasi (2 minggu)
- Iritabilitas, agresivitas, depresi, gelisah (4 minggu)
- Nafsu makan bertambah (10 minggu)
- Tidak terpengaruh lingkungan
Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak lingkungan merokok maka semakin besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya. Lingkungan teman sebaya memberikan sumbangan efektif sebesar 93,8% terhadap munculnya perilaku merokok. Semakin banyak dukungan teman untuk merokok dapat mendorong seseorang untuk semakin menjadi perokok. Apabila dalam suatu kelompok telah melakukan kegiatan merokok maka individu merasa harus melakukannya juga. Individu tersebut mulai merokok karena individu dalam kelompok tersebut tidak ingin dianggap sebagai orang asing. (Prasetya, 2010).
- Dukungan orang terdekat/orang tua
Dukungan orang tua sangat berperan pada masa ini, pola asuh keluarga akan sangat berpengaruh pada perilaku berhenti merokok, pola asuh keluarga yang kurang baik akan menimbulkan perilaku yang menyimpang seperti merokok, minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan terlarang dan lain-lain. Sikap permisif orang tua terhadap perilaku merokok dan lingkungan teman sebaya merupakan prediktor yang cukup baik terhadap perilaku merokok yaitu sebesar 38,4%. Hal ini berarti bahwa faktor lingkungan yaitu lingkungan keluarga memberikan sumbangan yang berarti dalam perilaku merokok. Keluarga perokok sangat berperan terhadap perilaku merokok dibandingkan keluarga non-perokok.
Motivasi diri untuk berhenti merokok:
- Tidak ingin terkena serang jantung kembali
- Tidak ingin terkena kanker
- Tidak ini anggota keluarga terkena kanker
- Tidak ini anak mencontoh perilaku merokok
- Tidak ingin impotensi
- Ingin hidup lebih sehat dan lebih baik
- Dan lain-lain
Cara berhenti:
- Cara 1: berhenti seketika
Yaitu hari ini anda masih merokok, besok anda berhenti sama sekali. Bagi perokok berat dibutuhkan bantuan medis untuk mengatasi ketagihan.
- Cara 2: penundaan
Menahan diri adalah salah satu kunci dimana Anda akan dapat mengendalikan diri dari keinginan merokok. Caranya cukup mudah, setiap kali Anda merasakan dorongan kuat untuk merokok, tundalah hal tersebut selama 5 menit sebelum Anda menyalakan rokok tersebut. Di hari berikutnya jika muncul dorongan tersebut tingkatkan penundaan menjadi 10 menit, tambah 5 menit penundaan setiap harinya. Dengan cara ini tubuh anda akan menyadari bahwa dorongan untuk merokok semakin lama akan menghilang secara perlahan.
- Cara 3: pengurangan
Melakukan Pengurangan Jumlah Rokok yang Dihisap Perhari Secara Bertahap. Kurangi frekuensi merokok dan jumlah rokok secara bertahap, sehingga pikiran dan tubuh akan mulai terbiasa terhindar dari kecanduan nikotin sedikit demi sedikit, jumlah rokok yang dihisap dikurangi setiap hari secara berangsur-angsur sampai dengan nol (0) batang pada hari yang ditentukan.