Jakarta, Beritasumbar.com Pelaksana tugas (PLT) Gubernur DKI Jakarta Sony Sumarsono menegaskan tidak boleh ada kegiatan apapun yang mengandung unsur politik di Car Free Day (CFD) dengan dalih apapun.
Sony mengaku bahwa dirinya telah menerima laporan penyelenggaraan terkait acara “Kita Indonesia” yang di gagas oleh Aliansi Kebangsaan Indonesia (AKI)
“Kalo besok ada peserta yang pakai atribut, pakaian atau seragam Partai enggak boleh, janjinya bakal ada sweeping, panitia langsung ganti dengan kaos putih” jelas Sony di Bogor Jawa Barat.
Perlu diketahui, kegiatan Car Free Day diatur dalam Peraturan Daerah khusus Ibukota Jakarta Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara. Dalam Perda itu disebutkan, pelaksanaan Car Free Day digelar untuk pemulihan mutu udara yang dilaksanakan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu bulan.
Dalam Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.12 Tahun 2016 BAB V, Bagian satu, Pasal 7, ayat 2 diatur tentang pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor yang melarang Hari Bebas Kendaraan Bermotor dimanfaatkan untuk kepentingan politik.
Adapaun bunyi pasal 7 ayat 2 adalah: “HBKB tidak boleh di manfaatkan untuk kepentingan partai politik dan SARA serta orasi ajakan yang bersifat menghasut.
Ketua Aliansi Kebangsaan Indonesia (AKI) Viktor Laisokdat dalam keterangan Pers tertulis menyatakan bahwa acara ini digelar untuk mendukung dan mengawal pemerintahan Presiden Joko Widodo – Jusuf Kalla.
“Acara ini digelar karena dalam beberapa bulan terakhir ini kita disibukkan dan prihatin dengan kondisi bangsa ini, kami mencoba mengingatkan jika kita bisa hidup bersama-sama dan Pancasila menjadi payung dalam kehidupan beragama di Indonesia” jelas Viktor yang juga merupakan Ketua Fraksi Partai Nasdem.
Acara “Kita Indonesia” yang akan dilaksanakan pada Minggu (4/12/2016) berisi Parade Budaya dari Sabang sampai Merauke dengan membuat 10 panggung hiburan yang akan dipasang sepanjang jalan Sudirman hingga Patung Kuda.
Acara yang digawangai oleh Partai Golkar dan Nasdem ini juga disuport oleh perusahaan besar Agung Sedayu Group, Artha Graha dan Agung Podomoro. (Han)
