Bukittinggi,BeritaSumbar.com,– Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UM Sumbar) mengadakan Pelatihan Kapasitas Relawan Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC) Sumatera Barat selama dua hari, Sabtu-Minggu (1-2/6). Acara yang diadakan di Convention Hall Kampus III Bukittinggi ini, turut menghadirkan Ketua MDMC Sumbar Portito, Sekretaris MDMC Sumbar Hafiz Mahendra, Wakil Ketua MDMC Pusat Indrayanto, Tim EMT MDMC Pusat dr. Eva Delsi dan psikolog Dr. Tuti Rahmi , M.Si.
Wakil Ketua MDMC Pusat, Indrayanto dalam sambutannya mengapresiasi kinerja relawan selama beberapa fase bencana yang terjadi terutama di Sumbar. Tidak hanya bertindak cepat dalam tanggap bencana banjir lahar dingin, erupsi, namun melamapui dari bencana yang terjadi secara beruntun. Hal ini menurutnya juga menjadi topik utama dan bahan pembicaraan di tingkat pusat atas kinerja kemanusiaan dan Gerakan amal yang begitu baik.
Menurut beliau, kampus sebagai pentahelik merupakan tulang punggung tanggap bencana. Hal ini akan membantu MDMC untuk masyarakat mengurangi resiko bencana. Ia mencontohkan, di Muhammadiyah sedang dikembangkan Jemaah Tangguh bencana yang dikembangkan dari cabang hingga ranting. Jika hal, itu dikembangkan, menurutnya akan membantu masyarakat terdampak bencana. Tidak hanya bertahan, namun juga membantu dengan bergembira.
Ia juga menyampaikan, pelatihan peningkatan kapasitas ini dapat dijadikan kesempatan oleh relawan, mahasiswa dan lainnya untuk membantu Muhammadiyah di bawah naungan MDMC melakukan penanggulangan bencana, baik prabencana maupun pasca bencana. Untuk itu dengan pelatihan tersebut ia mengajak mari melangkah bersama menguatkan.
Sementara Ketua MDMC Sumbar, Portito menyampaikan, pihaknya berharap pelatihan peningkatan kapasitas relawan kali ini sebagai langkah mengambil ilmu dari para fasilitator pemateri pendamping. Beliau mengakui, Sumbar merupakan lingkaran bencana, enam jenis bencana terjadi di Sumatera Barat. Tidak ada satupun daerah di Sumbar yang aman dari bencana. Mungkin menurutnya, daerah belum terdampak belum sampai kesana. Oleh karena itu Muhammadiyah terutama MDMC perlu memberikan peningkatan kapasitas terhadap relawan yang selalu mengadakan kegiatan kemanusiaan di lapangan.
Menurut beliau, bencana yang terjadi secara berurutan mulai dari erupsi, banjir lahar dingin dan lainnya perlu menjadi bahan evaluasi. Bencana paparnya, tak akan pernah bisa terhindarkan, namun hanya bisa diminimalisir terjadinya korban. Dari pelatihan tersebut, pihaknya mengharapkan output satgas bencana di UM Sumbar, kemudian terbentuk komunitas relawan UM Sumbar, Pusat studi kebencanaan di UM Sumbar, serta pelaksanaan KKN Tematik di UM Sumbar.
Sedangkan Rektor UM Sumbar, Dr. Riki Saputra, M.A menyambut baik pelatihan yang diadakan untuk meningkatkan kapasitas relawan, beliau berharap agar kegiatan ini rutin diadakan untuk meningkatkan satgas bencana di UM Sumbar.