Prof Kusnandi Rusmil, Pembuatan Vaksin Butuh Waktu Cukup Panjang

Payakumbuh,BeritaSumbar.com,-Pandemi Covid-19 belum berlalu. Setiap hari di media media masa masih didengar dan dibaca ada pasien positif corona di negeri ini. Perjuangan pemerintah bersama instansi terkait terus ditingkatkan dalam memutus mata rantai covid-19 ini.
Salah satunya dengan melakukan uji klinis terhadap vaksin corona. PT Bio Farma yang ditunjuk Pemerintah dalam penelitian ini bekerjasama dengan Universitas Padjadjaran lakukan uji klinis Vaksin. Dibawah komando Prof. Dr. Kusnandi Rusmil, dr., Sp.A(K)., MM Guru besar Universitas Padjadjaran Bandung Jawa Barat penelitianpun dilakukan.
Pilihan terhadap universitas ini bukanlah tanpa alasan. Hal ini berdasarkan pengalaman Unpad yang sudah 20 tahun lebih melakukan penelitian terhadap vaksin di Indonesia. Bahkan vaksin vaksin yang sudah beredar sampai ke puskesmas di Indonesia sudah melalui uji labor Unpad, cerita Prof Kusnandi.
Profesor Kelahiran Luak Limopuluah ini juga menyampaikan bahwa untuk vaksin covid-19 belum ada. Dan untuk membuat vaksin tersebut tidaklah mudah butuh waktu panjang dan beberapa proses pengujian.
menurut Prof Kusnandi tahapan pembuatan vaksin tersebut sebagai berikut:
I.Tahap Preclinical Trial (Uji fisilka,kimia dan bintang)
II.Tahap Clinical Trial ( ada 4 Fase Uji Klinis )
I.Tahap Preclinical trial :
Yaitu mencari antigen terhadap penyakit, kemudian antigen tersebut di uji secara Fisika dan Kimia , bila stabil dilanjutkan pada binatang percobaan (biasanya kera) . Apakah stabil dan aman, selanjutnya masuk ke Tahap  Fase  Clinical Trial  (pada Manusia).
II.Tahap Clinical Trial : ada 4 phase
Phase 1:Yang utama pada fase ini untuk melihat keamanan vaksin  dan imunogenesitas(kadar zat anti), dan dosis biasanya satu senter .Antigen tersebut di uji coba pada sukarelawan biasanya 50-200 orang dewasa, setelah aman pada dewasa dilanjutkan  uji coba vaksin utk anak, sebanyak  kurang lebih 30 orang anak bila vaksin ini untuk anak.
Phase 2: Melihat keamanan , imugenesitas dan dosis  dengan subjek  lebih besar Dilakukan kepada 400 orang atau lebih Biasanya 1 senter boleh juga 2 center. Phase ini juga untuk melihat keamanan dan  imunogesitas (kadar antibodi dalam darah). Apabila keamanan  baik  dan  kadar antibodi  yang terbentuk  kadarnya diatas atau sama dengan  nilai kadar protektif (kadar pencegahannya) maka selanjutnya dilanjutkan ke phase 3.
Phase 3:
Harus multi Center,  3 sampai dengan 4 senter. Phase ini tujuannya  untuk melihat  keamanan dan kadar  zat antinya (imunogesitas) dan efektifitasnya( jumlah orang yang sakit  covid  dibandingkan yang tidak sakit,  subjeknya ribuan  hasilnya harus  sama untuk setiap senter uji klinis  .
Apabila hasilnya baik,baru vaksin ini boleh beredar/dipasarkan. Yang menilai uji klinis di Indonesia dan izin edar adalah Badan POM . Pihak Industri yang akan meregister ke Badan POM dan  WHO
 Phase 4. Post Marketing surveylence
Apa bila dalam perjalanannya banyak keluhan maka vaksin ini dapat ditarik dari peredaran.
WHO  dan beberapa negara  sedang berlomba untuk membuat vaksin covid 19 termasuk Lembaga Eykman di Indonesia . Biasanya bekerjasama sama dengan  perusahaan  multinasional yang besar besar seperti Sanovy ,Glaxo,  Pasteur , Biofarma.
Menurut ilmu medis, saat ini salah satu metoda pengobatan penyakit yang disebabkan virus corona ini adalah dengan meningkatkan imunitas tubuh. hal ini dikarenakan belum ditemukannya obat atau vaksin untuk menyehatkan kembali pasien yang terinfeksi covid-19.
kebanyakan  mempergunakan obat lama yang digunakan  untuk penyakit  lain seperti untuk penyakit virus pada umumnya(gol acyclovir, pengobatan  untuk penyakity gangguan imun lainnya  yang hasilnya belum nampak.
Ada pula  pemberian  antibodi yang diambil dari orang yang telah sembuh dari penyakit  covid 19 untuk mengatasi penyakit . Pemberian antibodi ini merupakan pemberian kekebalan secara pasif (antibodi dimasukan kedalam tubuh untuk melawan penyakit corona 19).
Difinisi : Vaksinasi/Imunisasi yaitu suatu tindakan pemberian zat antigen suatu kuman penyakit dengan sengaja pada seseorang dengan tujuan merangsang pembentukan  zat anti penyakit  (disebut antibody) sehingga  tubuh diharapkan akan kebal terhadap penyakit tersebut.
Antigen yang diberikan dibuat sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan sakit , akan tetapi mampu merangsang sel limposit  untuk  menghasilkan antibodi . Cara ini menirukan infeksi alamiah yang tidak menimbulkan sakit namun cukup memberikan kekebalan. sehingga apabila terjangkit penyakit yang sesungguhnya di kemudian hari orang tersebut tidak menjadi sakit.
Untuk  membuat vaksin tidaklah  mudah dan perlu proses dan waktu yang cukup  (diperlukan  uji klinis dengan tahap-tahap yang cukup panjang) tulis pesan Prof Kusnandi kepada BeritaSumbar.com.
Semoga vaksin covid 19 menjadi kenyataan. Dan kita berharap dengan situasi saat ini masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dalam menjalankan aktifitas sehari hari, ujar Prof Kusnandi Rusmil. (*)