24.8 C
Padang
Senin, Desember 9, 2024
spot_imgspot_img
Beritasumbar.com

PFK dan PFW, Iven Dunai di Daerah
P

Kategori -
- Advertisement -

Kegiatan Payakumbuh Fashion Week (PFW) 2014, yang diangkat Dekranasda di bawah pimpinan Dr. Henny Riza Falepi,  ditabuh Gubernur Sumatera Barat diwakili Walikota Payakumbuh Riza Falepi, Sabtu (24/5). Iven berstandar dunia ini yang digelar di Kota Batiah itu, diawali dengan Payakumbuh Fashion Karnaval (PFK), melewati jalan protokol di jantung kota. Ribuan warga tumpah menyaksikan. Ruas Jalan Sukarno-Hatta dan Payakumbuh  ditutup lebih kurang dua jam.

 

Tidak hanya warga kota  yang turun di jalan raya menyaksikan  PFK, tapi juga sejumlah tamu dari luar, para perancang mode  ibukota. Di antaranya, ikut isteri  Wakil Walikota Depok Ny. Idris Abdul Shomad,  sejumlah Direksi Bank Nagari Sumatera Barat, seperti H. Yohanes, Kepala Bank Nagari Payakumbuh, Edrizanof. Selain itu juga hadir Wawako  H. Suwandel Muchtar, Sekdako H. Benni Warlis, Asisten I Yoherman, Asisten II Amriul, Ketua GOW Hj. Rasyidah Suwandel serta sejumlah pimpinan SKPD.

 

Payakumbuh Fashion Karnaval, diikuti puluhan murid TK, SD dan SMP, serta dimeriahkan dua unit drumb band itu, tampak semarak dan memukau ribuan masyarakat di pinggir jalan dari Simpang Parit Rantang menuju mimbar utama di depan Kantor PT Pos Payakumbuh. Busana dengan tema kupu-kupu dan bunga yang diperagakan bocah TK/SD dan pelajar SMP  itu,  mengundang decak kagum penonton.

 

Peserta berlenggang lenggok disepanjang jalan, tak kalah dengan model top yang sudah terbiasa berjalan di atas catwalk. Dunia fashion Payakumbuh benar-benar bergairah. Dua unit drumb band dari SMAN 2 dan SMPN 4, menyemangati peserta PFK.

 

Walikota Payakumbuh Riza Falepi, nyaris tak percaya kalau iven sekelas Payakumbuh Fashion Week yang dimeriahkan dengan Payakumbuh Fashion Karnaval itu akan menyentak dan menggelegarkan kota ini. Meski iven kecil di kota sedang, tapi mampu dan menjadi magnit bagi tamu yang datang ke Payakumbuh. Dunia fashion atau industri kreatif di kota ini, diyakini bakal lebih bergairah ke depan.

 

Menurut Walikota Riza Falepi, pertumbuhan ekonomi Payakumbuh, tertinggi di Sumatera Barat, 6,89%.  Di atas rata-rata nasional dan Sumatera Barat. Pertumbuhan ekonomi itu, mayoritas ditentukan oleh pelaku usaha menengah, kecil dan mikro (UMKM)  di Payakumbuh. Pelaku UMKM telah memberikan kontribusi yang besar terhadap Payakumbuh dan kesejahteraan warganya.  Angka pengangguran dan keluarga miskin  terbilang kecil di Payakumbuh. Kota ini berdenyut selama 24 jam.

 

Walikota Riza Falepi berharap, ke depan, iven PFW dan PFK  dikemas lebih baik dengan promosi yang lebih gencar. Iven ini, dikatakan, bakal mampu mempercepat  pergerakan ekonomi secara positif dan akan membuat Payakumbuh menjadi terkenal di seantero Indonsia dan mancanegara. Momen ini harus dimanfaatkan untuk peningkatan mutu produksi dunia industri fashion Payakumbuh, tegas walikota.

 

Ketua Dekranasda Payakumbuh Dr. Henny Riza Falepi, melaporkan,  tahun depan pihaknya bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Model Indonesia (APPMI) Sumatera Barat, akan menggelar kegiatan ini lebih luas, dan go internasional. Tema yang diangkat emerging treasure, mengangkat kembali budaya yang selama ini tenggelam, atau mambangkik batang tarandam, tekad yang harus terwujud dalam iven ini. Henny punya obsesi dunia industri kerajinan tenun, bordir, dan songket Payakumbuh akan lebih terkenal di pentas nasional dan internasional.

 

Menurutnya, dukungan APPMI Pusat dan APMMI Sumatera Barat bersama media partner dari MNC livestyle dan MNC fashion, serta majalah fashion Trend Khasanah,  Majalah NooR, Wardah, berbagai sponsor termasuk media Sumatera Barat, membuat Dekranasda dan APMMI termotivasi untuk menjadikan iven ini lebih mendunia. “Payakumbuh Fashion Week Payakumbuh siap  go internasional tahun depan,” tegas Henny yang masih tercatat sebagai dosen pasca sarjana di ITB ini.

 

Gelar acara Payakumbuh Fashion Week yang akan berakhir Selasa (24/5) itu, dimeriahkan dengan pameran industri UMKM, pameran kuliner, lomba desain busana muslim, lomba tata rias atau make up, dan lomba pacu terbang itik. Selain itu, juga diisi dengan seminar hijab dan seminar make up penganten. Sebanyak 13 perancang anggota  APMMI Nasional dan Sumatera Barat dan 40 model papan atas dari Jakarta dan Padang, ikut tampil dalam PFW ini.

 

- Advertisement -
- Advertisement -

BERITA PILIHAN

- Advertisement -
- Advertisement -

Tulisan Terkait

- Advertisement -spot_img