Kerja bareng Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) bersama Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Payakumbuh, mengangkat sebuah event budaya lokal berskala nasional, membuat ribuan warga tumpah ke jalan, Senin (16/12). Peringatan HUT Kota Payakumbuh ke-43, tahun ini, tampak lebih apik, bermakna, berbeda dari tahun sebelumnya. Ke depan, Payakumbuh Karnaval akan menjadi sebuah magnet bagi publik, wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegra berkunjung ke Payakumbuh.
“Saya bertekad, akan menjadikan Payakumbuh Karnaval sebagai kalender pariwisata yang ditunggu-tunggu publik. Tiap tahun, ribuan wisatawan asing diharapkan akan berdatangan ke kota ini. Tinggal lagi, bagaimana mengemasnya lebih baik, profesional, dan padat promosi,” ucap Ketua Dekranasda Ny. Dr. Henny Riza Falepi, dalam kesibukannya sambil menyaksikan Payakumbuh Karnaval di panggung kehormatan di depan Kantor PT Pos Jalan Sudirman Payakumbuh, Senin.
Payakumbuh Karnaval, melibatkan 6.000 peserta dalam 150 kelompok barisan, dilepas Walikota Riza Falepi, ditandai dengan pemukulan bedug. Saat pemukulan bedug, Walikota Riza Falepi didampingi Wakil Walikota H. Suwandel Muchtar, Ketua DPRD H. Wilman Singkuan, Sekdako H. Benni Warlis, anggota Muspida, Ketua Dekranasda Ny. Dr. Henny Riza Falepi, Ketua GOW Ny. Rasyidah Suwandel dan pimpinan SKPD.
Setelah dilepas dari depan kantor PT Pos, peserta Payakumbuh Karnaval menuju Jalan Sukarno-Hatta dan finis di lapangan Mahad Islami di Kelurahan Padang Tangah, Payakumbuh Barat, menempuh jarak sekitar 1,5 Km. Tahun depan, panjang rute yang ditempuh akan diperpanjang lagi, menuju Kelurahan Tanjung Gadang.
Walikota Riza Falepi dan Ketua DPRD Wilman Singkuan yang memberi sambutan sebelum melepas Payakumbuh Karnaval, memberikan apresiasi yang tinggi kepada Dekranasda dan Disparpora yang mengangkat event yang benar-benar memberikan hiburan dan pendidikan budaya kepada warga kota. Keduanya berharap, agar tahun-tahun berikutnya event tersebut menjadi sebuah event yang bernilai jual untuk promosi daerah.
Sekdako Benni Warlis, selaku ketua penyelenggara, diminta untuk lebih mempromosikan event Payakumbuh Karnaval dalam rangka hari jadi kota. “Untuk acara seperti ini, kita akan memberikan anggaran memadai untuk SKPD terkait,” kata keduanya.
Payakumbuh Karnaval, didahului dengan barisan bendi hias, sebagai kendaraan tradisional yang masih bertahan di Payakumbuh hingga sekarang ini. Kemudian, diikuti pasangan penganten dari seluruh 19 kota dan kabupaten di Sumbar. Perwakilan SD dari lima kecamatan mengangkat budaya kesenian tradisional. Kemudian, diusul dengan barisan Payakumbuh fashion yang diikuti puluhan perancang lokal dan model. Barisan yang menampilkan sejumlah model ini, cukup memukai penonton, mereka dapat menyaksikan berbagai model busana muslim yang ditampilkan disepanjang jalan.
Sementara, barisan anak nagari dari delapan kerapatan adat nagari Payakumbuh juga tak kalah menarik. Setiap barisan anak nagari, menampilkan budaya berbeda, seperti KAN Koto nan Gadang mengangkat budaya manjapuik marapulai, KAN Limbukan (manta marapulai), KAN Koto nan Ampek (baralek balambang urek), KAN Tiakar (manjalang mintuo), KAN Payobasuang (maanta asam), KAN Aur Kuniang (aqikah anak), KAN Lamposi (budaya khatam Qur’an), KAN Aia Tabik (alek batagak penghulu).
Selain itu, barisan SKPD/BUMD/BUMN, komunitas bersepeda, paguyuban, dan sejumlah pihak swasta juga ikut berpartisipasi. Barisan ini, tampil dengan kendaraan bunga yang bervariasi. Penonton bagaikan menyaksikan pawai bunga yang telah dilakukan di kota-kota lainnya di Indonesia. Komunitas sepeda ontel tampil dengan gaya pejuang kemerdekaan polisi masa lalu. Sedangkan, paguyuban dari etnis Jawa, menampikan keragaman budaya Jawa. Begitu juga barisan penggemar ular yang tak kalah menarik.
Kadisparpora Payakumbuh Drs. Syahnadel Khairi, menginformasikan, pihaknya akan melibatkan seluruh travel biro perjalanan dan media diseluruh provinsi dan elemen lainnya, untuk mempromosikan Payakumbuh Karnaval. Seluruh kelemahan yang terjadi dalam pegelaran Payakumbuh Karnaval ini akan dieveluasi, dan diperbaiki untuk lebih baik ke depan, simpulnya.