Bupati Pessel Nasrul Abit Kamis (13/11) mengimbau warga Pessel diminta tenang menghadapi rencana kenaikan harga BBM oleh pemerintahan Jokowi.
Warga diminta untuk tidak panik, sementara bagi pedagang diharapkan tidak melakukan aksi borong dan penimbunan BBM. Penimbunan BBM dapat merugikan orang lain dan mengganggu kenyamanan di SPBU.
Menurut Nasrul Abit, himbauan itu disampaikannya mengingat isu tentang kenaikan harga BBM mudah memancing orang untuk berbuat melakukan penimbunan. Dibanyak tempat sudah terjadi aksi yang mulai mengganggu aktifitas di jalan raya.
“Kami berharap itu tidak menular ke Pessel. Bagi pedagang jangan lakukan aksi menimbun dan memborong BBM untuk mengejar keuntungan pribadi dengan harapan mendapatkan keuntungan berlipat, maka akan terjadi kelangkaan BBM di Pessel. Mohon warga untuk tenang menghadapi rencana kenaikan BBM yang kini santer diperbincangkan di media massa,” katnya.
Masyarakat tidak perlu terpancing untuk melakukan hal hal yang dapat menyebabkan BBM langka. Imbauan itu sekaligus untu mengantisipasi kenaikan harga barang lainnya yang tidak terkendali dimasyarakat. “Kenaikan BBM biasanya memang diikuti kenaikan harga barang dan jasa lainnya, dan ini perlu diantisipasi dengan bersikap sewajarnya menghadapi rencana kenaikan harga BBM,” katnya.
Terpantau media ini, menjelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh pemerintahan Jokowi, pedagang BBM ketengan memang mulai terlihat memburu BBM untuk ditimbun. Alhasil, seluruh SPBU di Pessel disesaki para pemburu BBM.Para pemburu BBM mengaku, BBMnya akan mendapatkan untuk besar bila dijual setelah pemerintah menaikkan harga sekiranya kenaikan mencapai 30 sampai 40 persen.
Rusdi (45) warga Ranah Pesisir Kamis di SPBU Batang Kapas menyebutkan, ia setiap hari mendatangi SPBU yang ada di Pessel untuk mendapatkan BBM. Tidak persoalan bagi dia jarak untuk mendapatkan BBM jauh dari rumahnya. Rusdi yang membawa sekitar 12 jiriken isi 35 liter menggunakan beca motor mengaku, tidak seluruh BBM setiba di rumah langsung dijual, namun hampir dua pertiga disimpan hingga nanti harba BBM naik.
“Sebetulnya kami selalu menunggu saat-saat menjelang naikknya BBM seperti ini. Ini merupakan kesempatan bagi kami pedagang ketengan meraup untung. Dengan menyimpan sementara di rumah hingga kenaikan harga, toh nanti kan bisa dijual dua kali lipat. Kami tinggal main dengan petugas SPBU untuk mendapatkan BBM,” katanya.