Kota Payakumbuh merebut sukses ganda dalam kegiatan Wahana Tata Nugraha (WTN) 2013 ini. Selain merebut Piala WTN, setelah tujuh tahun menunggu, Payakumbuh juga memperoleh satu unit kendaraan atau bus sekolah, Mitsubishi. Piala WTN dan bus sekolah itu, diserahkan Menteri Perhubungan RI EE. Mangindaan setelah membuka Rakor Teknis Direktorat Perhubungan Darat di Ball Room Hotel Shangri-la Surabaya, kepada Walikota Payakumbuh Riza Falepi, Kamis (3/9).
Nama Sumatera Barat dalam acara penyerahan Piala WTN itu, benar-benar berkibar. Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno didaulat untuk menyampaikan pesan dan kesannya oleh Menteri Mangindaan, atas keberhasilan Sumatera Barat dalam mengaplikasikan program perhubungan darat di Sumbar. Pasalnya, dari 19 kota/kabupaten di Sumbar, 10 di antaranya sukses merebut WTN, dua kategori plakat dan 8 kategori Piala.
Ketika menerima Piala WTN dan bus sekolah itu, Walikota Riza Falepi didampingi Kapolresta Payakumbuh AKBP Rubintoro Suhada, Asisten I Setdako Yoherman, SH, S.Sos, Kadishub dan Komunikasi Adrian, SH, M.Si dan Staf Ahli Walikota Hendri Ferdinal, SE, M.Si serta Sekretaris Dishubkom Dahler, SH. “Piala WTN ini juga milik Pak Kapolresta Rubintoro bersama jajarannya, makanya pak kapolresta ikut hadir dalam penerimaan Piala WTN,” sebut walikota, saat dihubungi wartawan koran ini, Kamis (3/9).
Walikota Payakumbuh Riza Falepi, mengemukakan, penghargaan yang diterimanya itu merupakan penghargaan kesembilan selama satu tahun kepemimpinan F-Wan. Penghargaan demi penghargaan yang diboyong ke Payakumbuh, di antaranya IMP Award, MDGs Award, Piala Adipura, dan Kota Layak Anak, cerminan begitu kuatnya dukungan masyarakat kepada F-Wan dalam menjalankan setiap program pembangunan di kota ini. “Tanpa dukungan dari masyarakat kami pimpinan daerah tak akan mampu berbuat banyak,” ungkap Riza.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan dan Komunikasi Payakumbuh Adrian, Piala WTN yang direbut Payakumbuh, bukan sesuatu yang mudah. Selama ini, tujuh tahun hanya mampu mengantongi Plakat WTN, dan selama itu pula Dinas Perhubungan dan Komunikasi tak pernah berhenti membenahi prasarana dan sarana transportasi di kota ini. Dalam aplikasinya, Dinas Perhubungan dan Komunikasi bersinergi dengan jajaran Polresta Payakumbuh dan SKPD terkait serta stakeholder lainnya.
Di antara pekerjaan rumah cukup berat, memfungsikan terminal bus Koto nan Ampek dan menertibkan truk, agar tak masuk ke dalam kota. Buat sementara, truk membongkar barang di terminal bus. Sementara, terminal angkutan perkotaan dan angkutan pedesaan juga terus diawasi, agar tak ngetem mencari muatan di luar terminal yang sudah ditetapkan buat angkutan kota dan angkutan pedesaan, kata Adrian.