Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif RI diwakili Direktur Promosi Wisata Daerah, Tazbir, menyatakan dukungannya yang kuat terhadap penyelenggaraan Payakumbuh Fashion Week (PFW). Payakumbuh harus pede atau percaya diri untuk menggelar iven tersebut. Kegiatan fashion week bukan milik kota besar dan kota metropolitan. Sebaliknya, kegiatan ini harus mampu digelar kota/kabupaten sedang dan kecil lainnya.
Penegasan tersebut disampaikan Direktur Promosi Wisata Daerah, Tazbih, dalam acara Launching Payakumbuh Fashion Week II/2014 disebuah restoran di kawasan SCBD Jakarta Selatan, Sabtu (22/2). PWF yang dibidani Dekranasda bersama Dinas Koperindag dan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Payakumbuh itu, sebuah karya nyata dan langkah positif yang harus diapresiasi pemerintah pusat. “Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif sangat mendukung penyelenggaraan iven ini disetiap daerah,” tegas Tazbih.
Menurut Tazbih, PFW jika dikelola profesional akan mendatangkan multiplier efek yang cukup signifikan terhadap ekonomi kreatif serta dunia usaha kerajinan dan dunia tekstil. Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif akan terus mensupport daerah yang mampu menggelar iven ini. Payakumbuh akan jadi terkenal di Indonesia, jika mampu melibatkan semua pihak dalam penyelenggaraan PFW, ungkapnya.
Sementara, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan yang diwakili Kabid Industri non Agro, Rinaldi, S.Teks, dalam sambutannya mengatakan, dunia usaha mikro dan menengah, perajin dan dunia tekstil Sumatera Barat, pantas berbangga dengan Dekranasda Payakumbuh yang menyelenggarakan iven ini. Padang saja sebagai ibukota provinsi belum mampu menggelar acara fashion ini.
Gelar acara ini butuh energi besar, sebut Rinaldi. Di Indonesia yang mampu memelihara iven seperti ini, baru Yokyakarta, Jember dan Jakarta. Dampaknya sangat luar biasa, dunia industri kota setempat berkembang sangat pesat. Harapan Koperindag Sumatera Barat, ke depan Payakumbuh Fashion Week, akan dilirik dan menjadi magnit yang kuat bagi perancang-perancang mode nasional dalam menumbuhkembangkan dunia pertekstilan dan dunia tenunan, sulaman dan bordiran di Sumbar.
Walikota Payakumbuh diwakili Rida Ananda, berharap, agar iven tersebut mampu mengangkat harga diri perajin dan pelaku usaha Payakumbuh ke depan. Momen PFW akan mampu memperkenalkan kepada publik, bahwa hasil tenunan, songket dan bordiran Payakumbuh lebih baik dari produksi provinsi lainnya. PFW sebuah promosi usaha yang mampu menarik wisatawan berkunjung ke Payakumbuh, katanya.
Sejumlah perancang nasional, seperti Tuti Adib, Ria Miranda dan Intan Avantie (Jakarta), Ayok Dwipancara (Surabaya), Intan Afanti (Semarang) yang difasilitasi Harmen, Pimred Majalah Tren Kebaya, ikut meramaikan laounching PFW itu. Ketua Dekranasda Dr. Henny Riza Falepi, menyerahkan secara simbolis kain tenunan dan songket Payakumbuh, kepada perancang nasional tersebut. Tekstil produksi perajin Payakumbuh itu, juga akan menjadi model dalam Payakumbuh Fashion Week, selain rancangan lainnya.
Gelar acara Payakumbuh Fashion Week II/2014 itu, menurut Ketua Dekranasda Henny Riza Falepi, di Payakumbuh, Senin (24/2), berlangsung 24-27 Mei mendatang. Direncanakan sekitar 30 model terkenal di Indonesia akan meramaikan Payakumbuh Fashion Week itu. Bersamaan dengan iven itu, juga akan diadakan lomba merias wajah, lomba pakaian muslim dan seminar hijab dan kecantikan.
Launching PFW itu juga dihadiri Kadisparpora Drs. Syahnadel Khairi, Kadis Koperinda Indra Syofyan, SE, MM, Ketua Ketua APPMI (Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia) Sumbar Fomalhout Zamel, dan sejumlah pengurus Dekranasda, seperti Elfriza Zaharman, Yanti dan Dewi.