Bukittinggi, beritasumbar.com – Nafas lega dan penuh kegembiran terpancar di wajah 4 Kepala Keluarga (KK) korban banjir lahar dingin Gunung Marapi, yang terjadi Jumat sore (5/4/2024), di Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam.
Hal itu lantaran dengan telah dibayarkannya sewa rumah bagi 4 KK selama 1 tahun ke depan oleh Minang Diaspora Network Global (MDNG), sehingga ke 4 KK ini sudah tinggal di rumah layak untuk dihuni.
Penyerahan dana bantuan sewa rumah dari Wakil Bendahara MDNG, Yeni Halim, Selasa (16/4/2024), disaksikan Kadis Sosial dan Kepala BPBD Agam.
Yeni dalam kesempatannya mengatakan, bantuan sewa rumah bagi 4 KK oleh MDNG mengingat rumah para korban tidak layak lagi untuk ditempati, akibat terjangan bajir lahir dingin Gunung Marapi.
“Sewa rumah atas bantuan dana dari MDNG merupakan petunjuk dari Presiden Direktur MDNG, Prof Fasli Jalal,” ujar Yeni Halim.
Disampaikan Yeni, rumah yang disewakan untuk 4 KK itu kondisinya sangat baik dan bagus, sehingga diharapkan 4 KK yang menghuninya nyaman tinggal selama 1 tahun tersebut.
“Bantuan sewa rumah ini wujud kepedulian Perantau Minang se Dunia kepada korban banjir lahar dingin Gunung Marapi,” tuturnya.
Ia mengatakan, bantuan diberikan kepada para korban terdampak bajir lahar dingin Gunung Marapi, termasuk sewa 2 rumah untuk 4 KK ini bersumber dari perantau minang yang tersebar diberbagai negara.
Menurut Yeni, perantau Minang ada di Indonesia, Kuwait, Amerika, Belanda, Australia dan lainnya.
“Para perantau-perantau Minang se Dunia sangat peduli akan derita yang dialami para korban bencana alam yang terjadi di Sumbar. Bagi korban terdampak langsung, agar sabar dan tabah dalam menghadapi cobaan ini,” harapannya.
Yeni mengucapkan terimakasih ke seluruh donatur, dan perantau minang se dunia, karena sudah peduli kepada para korban terdampak bencana alam yang terjadi di Sumbar.
Bencana bajir lahar dingin Gunung Marapi melanda Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam pada Jumat sore (5/4/2024), menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, fenomena ini dipicu oleh hujan lebat yang terjadi di wilayah tersebut.
Sebagaimana telah disampaikan Kepala BPBD Agam, Budi Prawiranegara, bahwa kejadian ini terutama berdampak pada Kecamatan Canduang dan Sungai Pua, dengan berbagai kerusakan termasuk pemutusan jalan pertanian dan kendaraan yang terjebak.
Banjir ini tidak hanya merusak infrastruktur tetapi juga berdampak pada rumah warga dan akses jalan di beberapa nagari, termasuk Bukik Batabuah dan Nagari Sungai Pua.
Banjir lahar dingin Gunung Marapi yang terjadi ini, telah membuat sejumlah warga yang terdampak langsung mengalami kerugian yang sangat besar. (Mta)
