Tanah datar,Beritasumbar.com,- Bioteknologi memiliki banyak kegunaan. Pada bidang lingkungan, bioteknologi membantu memulihkan kawasan yang tercemar, juga kontribusinya pada pertanian dalam produksi pupuk ramah lingkungan hingga dunia konstruksi bangunan dengan memanfaatkan jamur miselium. Bioteknologi telah berperan banyak dalam kehidupan kita namun masyarakat belum sadar bahwa yang telah memberi manfaat tersebut belum dikenal bahwa itu diperankan sebuah teknologi yang bernama bioteknologi
Bioteknologi atau teknologi berbasis hayati memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan di Indonesia. Hal ini diperkuat dengan kayanya sumber daya hayati Indonesia sebagai negara dengan megabiodiversitas di urutan ke-2 di dunia . Kemajuan bioteknologi akan membantu percepatan teknologi bioproses sehingga bahan baku alam tadi dapat memanfaatkan hasil olahannya.
Bertolak dari permasalahan tersebut, 38 mahasiswa program pertukaran yang tergabung dalam kegiatan kontribusi sosial Universitas Andalas (UNAND) menginisiasi melakukan penyuluhan tentang penyuluhan pupuk ramah lingkungan berbasis bioteknologi di Nagari Paringan, Sumatera Barat pada tanggal 8-11 Desmber 2022. Nagari Pariangan merupakan salah satu desa yang terletak di di lereng Gunung Merapi dengan mayoritas masyarakat yang berprofesi sebagai petani. Hasil dari pertanian yang ada di desa ini antara lain padi, kopi, tomat, caisim, kacang panjang, timun, buncis, cabai, dan seledri. Kegiatannya dilakukan bersama masyarakat sekitar. Selain itu juga dilakukan bersama menanam tanaman di kebun desa Pariangan dengan memberikan pupuk ramah lingkungan yang sudah disediakan .
Selain penyuluhan pupuk ramah lingkungan, mahasiswa juga memberikan penyuluhan tentang pertanian hidroponik. Hal ini dilatar belakangi oleh keadaan wilayah dari nagari pariangan sendiri yang mendukung para masyarakatnya untuk bercocok tanam. Sebagai bentuk pemenuhan atas ide yang telah disampaikan oleh wakil masyarakat tersebut, kami memutuskan untuk melakukan penyuluhan pembuatan tanaman hidroponik agar masyarakat dapat memanfaatkan lahan terbatas dipekarangan rumah mereka. Pada akhir sesi mahasiswa memberikan juga Pupuk organik dan bibit sawi, pakchoi, hidroponik, sayuran, serta pemulihan tanaman, dan sumbu planel arang serta sekam kapur agar dapat langsung dimanfaatkan oleh warga petani di Nagari Pariangan
Menurut Boby, salah satu dosen model nusantara yang mendampingi kegiatan ini menyatakan “ ini peluang bagi mahasiswa untuk segera mempercepat hilirisasi riset agar dapat dimanfaatkan masyarakat secara luas. Hal ini juga didampingi dengan program pengabdian masyarakat dengan mengandalkan mahasiswa yang memiliki energi positif dan ide kreatifnya.
Sebagai ilustrasi, seorang petani Nagari Pariangan tidak akan menghabiskan uangnya untuk membeli pupuk organik sebelum melihat hasil panen dari penggunaan pupuk organik tersebut. Sehingga, aktivitas pendampingan masyarakat dengan membawa beragam produk bioteknologi ke tengah masyarakat akan lebih berdampak untuk mengajak masyarakat menggunakan produk bioteknologi.
Pada akhirnya, dari menggunakan produknya akan mengantarkan masyarakat untuk mengadopsi teknologinya. Dengan demikian, perlahan masyarakat akan mulai mengenal dan paham bahwa teknologi yang digunakan adalah teknologi berbasis makhluk hidup yang dikenal dengan bioteknologi.
Posisi mahasiswa sebagai duta bioteknologi sangat strategis berdasarkan waktu, energi, semangat agen perubahan, dan sebagai pendelegasian tempat tinggal masing-masing. Mahasiswa banyak tergabung ke dalam masyarakat menjadi peluang untuk mengintegrasikan program tersebut. Integrasi program ini menjadi wadah dalam mengalirkan energi dan semangat agent of change mahasiswa dalam melakukan perubahan pada dirinya dan masyarakat.
Mahasiswa adalah salah satu elemen penting bagi kampus dengan latar belakang dan asal daerah berbeda-beda. Keberagaman ini menjadi peluang untuk memberi ruang kepada mereka sebagai duta pupuk bioteknologi.