28 C
Padang
Jumat, Oktober 11, 2024
spot_imgspot_img
Beritasumbar.com

LKAAM Sumbar Tatap Muka dengan Jama’ah Tarawih
L

Kategori -
- Advertisement -

Rendahnya pengetahuan generasi muda tentang adat istiadat Minang, membuat  Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumatera Barat, M. Sayuti Dt. Rajo Penghulu bersama Sekretaris LKAAM, memanfaatkan puasa Ramadhan untuk bertatap muka dengan jemaah tarweh diseluruh kota dan kabupaten Sumatera Barat. Ketua LKAAM M. Sayuti berharap, agar seluruh LKAAM di daerah,  lebih gencar melakukan sosialisasi adat kepada pelajar dan anak nagari.

Di depan ratusan jemaah tarwih Masjid Istiqamah Kelurahan Limbukan, Kecamatan Payakumbuh Selatan,  Rabu (16/7), Ketua LKAAM Dt. Rajo Penghulu, memaparkan pengetahuan adat Minangkabau dengan gaya yang cukup komunikatif, dalam bahasa pantun Minangkabau.  Rabu malam itu, jemaah sangat merasakan betapa hebatnya bahasa pantun adat Minangkabau itu.

Kunjungan Tim Safari Ramadhan LKAAM ke Masjid Istiqamah Payakumbuh itu, didampingi Wawako H. Suwandel Muchtar, Kabag Kesra Setdako Yonrefli, S.Sos, MAP, Ketua LKAAM Payakumbuh Indra Zahur Dt. Rajo Simarajo dan  Ketua KAN Limbukan  Th. Dt.S. nan Mangiang. Dalam kunjungan itu, LKAAM menyerahkan bantuan buat masjid Rp1 juta, jam dinding dan buku adat istiadat alam Minangkabau.

Menurut Dt. Rajo Penghulu, putera Minangkabau itu harus pandai batukang jo badagang, manjahik dan mamasak, basawah jo baladang dan jadi tuanku dan pagawai. Artinya,  lelaki dan perempuan Minangkabau adalah ekonomi yang tangguh, mampu bersaing dalam segala lapangan pekerjaan,  cendiakawan dan agamais.  Pai tampek batanyo, pulang tampek babarito,  sehingga akhirnya menjadi orang terpandang dalam nagari dan di daerah lain. “Orang Minang bukanlah orang yang suka menengadahkan tangan,” tegasnya.

Di bagian lain, Ketua LKAAM Dt. Rajo Penghulu, juga mengajak, generasi muda  atau anak nagari Payakumbuh, untuk mencintai warisan leluhur dibidang olahraga silek (silat). Silat Minangkabau atau lebih dikenal dengan Silek Minang  adalah salah satu kebudayaan khas yang diwariskan oleh nenek moyang Minangkabau sejak mendiami bumi minangkabau pada zaman dahulu.

Lelaki Minang yang pandai silek, akan memiliki iman dan taqwa yang tangguh, karena selalu diajarkan nilai-nilai agama dan adat istiadat oleh gurunya di surau. Lelaki Minang adalah pesilat berbudi luhur, sosok yang mencintai sesamanya, dan selalu memelihara kampung dari segala macam penyakit maksiat.

Wawako H. Suwandel Muchtar, dalam sambutannya, menyampaikan, apresiasi yang tinggi terhadap LKAAM Sumbar yang punya perhatian tinggi terhadap Payakumbuh. Dalam pelestarian nilai-nilai adat kepada masyarakat, dikatakan Wawako, Pemko punya program  bimtek adat dengan menggandeng LKAAM  dan Bundo Kanduang Payakumbuh.  “ Membentuk manusia Minang berkarakter bagian dari visi kepala daerah,” sebut Suwandel Munchtar.

- Advertisement -
- Advertisement -

BERITA PILIHAN

- Advertisement -
- Advertisement -

Tulisan Terkait

- Advertisement -spot_img