Minat baca warga kota di Payakumbuh masih terbilang rendah. Kantor Arsip dan Perpustakaan Payakumbuh mencatat, hanya 1% dari 120 ribu jiwa penduduk kota ini, yang berkunjung ke perpustakaan Payakumbuh per tahun. Ironis sekali, dan ini tantangan bagi Pemko untuk memacu peningkatan SDM warga Payakumbuh.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan, H. Zulrefri, ketika dihubungi di kantornya di komplek DPRD Jalan Sukarno-Hatta Payakumbuh, Kamis (27/3). Menurutnya, solusi untuk mengkatrol peningkatan kunjungan ke perpustakaan, akan terus dilakukan.
Banyak penyebab, kenapa warga malas berkunjung ke Perpustakaan. Di antaranya, Pemko hingga sekarang belum punya gedung perpustakaan sendiri. Kantor yang ditempati, berstatus pinjaman, memanfaatkan eks kantor Dinas Kesehatan. Di kantor ini, juga ada sekretariat UKS dan Kantor KPAI Payakumbuh.
Sementara, ruang baca perpustakaan, masih kurang nyaman bagi tamu yang datang. Idealnya, ruang baca pustaka, memiliki mobiler yang baik dan dilengkapi fasilitas pendingin ruangan. Padahal, jumlah buku di perpustakaan sangat banyak sekali, mencapai 150 ribu judul.
Guna mensosialisasikan keberadaan perpustakaan, Kantor Arsip dan Perpustakaan, sudah beberapa kali mengadakan lomba-lomba seni budaya tingkat pelajar. Hanya saja, pasca lomba kenaikan jumlah kunjungan belum tampak signifikan. Bantuan Kepsek dan majelis untuk menyuruh muridnya datang ke perpustakaan, sangat diharapkan, tambah Zulrefri.
Zulrefri berharap, Pemko meloloskan rencana kerja Kantor Arsip dan Perpustakaan Payakumbuh, membangun gedung kantor baru, tahun anggaran 2015. “Kami sudah menyiapkan rancangan kantor arsip dan gedung perpustakaan ini dengan baik, sehingga nantinya akan menarik minat publik datang meminjam dan membaca buku di perpustakaan,” simpulnya.