Padang – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno, menegaskan bahwa memperingati kemerdekaan tidak cukup dengan sekedar mengkibarkan bendera merah putih, namun harus ada perbuatan dalam memaknai dan mengisi kemerdekaan.
Hal itu dikatakannya usai melakukan apel kehormatan dan renungan suci, di Taman Makam Pahalawan (TMP) Bangsa, Lolong, Padang, Sabtu (16/7) pukul 00.00 WIB.
“Menaikkan (mengkibarkan) bendera adalah simbol pengungkapan dari kecintaan terhadap negara. Tapi tidak cukup hanya dengan itu untuk memaknai dan mengisi kemerdekaan ini,” katanya.
Yang penting dilakukan, lanjutnya, adalah melakukan setiap pekerjaan dan perbuatan yang dilalui secara berkelanjutan, dengan satu dasar yaitu nasionalisme.
“Ini bukan berartikan jika yang menaikkan bendera dicap kurang, tapi ini tentang bagaimana mengisi kemerdekaan pasca perayaan di tanggal 17 Agustus,” katanya.
Irwan berharap, jika rasa nasionalisme yang muncul pada 17 Agustus, tidak hanya muncul dan menjadi-jadi pada momen itu saja.
“Kemerdekaan telah direbut oleh para pendahulu dengan berbagai pengorbanan. Untuk mengisi apa yang telah berhasil direbut adalah tanggung jawab bersama, demi menjawab setiap pengorbanan yang telah dilakukan,” katanya.
Apel kehormatan dan renungan suci yang dipimpin oleh Komandan Resor Militer (Danrem) 032/Wirabraja Brigjen TNI Widagdo Hendro S, sebagai inspektur upacara, berjalan dengan hikmad hingga akhir. Kegiatan diikuti oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompida) Sumbar.
Rangkaian kegiatan diawali dengan mematikan lampu disekitar makam, kemudian menyalakan obor api. Setelah itu dilanjutkan dengan mengheningkan cipta, dan pembacaan doa.
Pada Taman Makam Pahlawan Lolong, Padang, telah disemayakan sebanyak 1.294 jasad para pahlawan yang gugur di medan juang.
Dengan rincian sebanyak dari TNI AD sebanyak 781 makam, TNI AL 42 makam, TNI AU 38 makam, Polri/Brimob 99 makam, Badan Perjuangan Sipil 284 makam, Pahlawan Daerah 1 makam, dan Pahlawan Tidak dikenal sebanyak 49 makam. (*/hul/antara)