29 C
Padang
Minggu, November 16, 2025
spot_imgspot_img
Beritasumbar.com

Ir. S.R. Sinung Baskoro, M.T Jadi Khatib Jumat Di Masjid Syech Amrullah Maninjau
I

Kategori -
- Advertisement -

Agam,-Beritasumbar.com,– Ir. S.R. Sinung Baskoro, M.T. Anggota Tim Verifikasi Geopark Nasional (TVGN) Sekjen Masyarakat Geowisata Indonesia (MAGI)  yang juga Ketua DKM Masjid Al-Hidayah Badan Geologi, KESDM jadi Khatib Sholat Jumat di Masjid Syech Amrullah Maninjau Kabupaten Agam pada Jumat 13/6/25 kemaren. 

Dalam khutbahnya Ir SR Sinung Baskoro MT menyampaikan pentingnya menjaga dan merawat kelestarian alam. Perintah menjaga alam ini tertuang dalam kitab suci Alquran terang Sinung Baskoro dari mimbar khutbah Jumat. 

Berikut kita lampirkan khutbah jumat dari  Ir. S.R. Sinung Baskoro, M.T

KHUTBAH PERTAMA

Assalaamu ‘alaikum warahmatullahi wabarokaatuh

Qoolallohu ta’aalaa fil Qur’aanil Kariim, 

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ ۝٤

Ma’asyiral muslimin sidang Jum’at rahimakumullah

Pada kesempatan yang berbahagia ini, khatib mengingatkan utamanya kepada diri saya pribadi dan juga kepada seluruh jama’ah, untuk senantiasa meningkatkan taqwa kepada Alloh, dengan sebenar-benarnya taqwa yaitu ikhlas menjalankan apa yang telah diperintahkan-Nya dan meninggalkan apa yang telah dilarang-Nya. 

Marilah kita wujudkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dg menjaga amanah besar kita sbg khalifah di muka bumi. Amanah besar itu adalah merawat Bumi, menjaga kelestarian lingkungan dan mengelola SDA secara adil dan bijaksana.

Dalam firman Allah yg khotib sebutkan tadi dalam QS. Ar Rum ayat 41 yg artinya

“Telah tampak kerusakan di daratan dan di lautan disebabkan karena ulah tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.

Di dalam QS. Al A’raf 56, Allah juga berfirman

وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَا وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًاۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ ۝٥٦

“Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah diatur/diciptakannya dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat bagi orang-orang yang berbuat baik”.

Kerusakan alam — hutan gundul, tanah longsor, banjir, bahkan gempabumi yang menyebabkan bencana dan kerusakan besar bahkan korban jiwa — banyak di antaranya adalah akibat dari kelalaian manusia dalam menjaga dan mengelola alam. Padahal, bumi adalah amanah dari Allah ﷻ, dan kita diperintahkan untuk memakmurkannya, bukan merusaknya.

Ma’asyiral muslimin,

Salah satu cara menjaga bumi yang hari ini menjadi perhatian dunia adalah melalui pendekatan konservasi geologi dan pembangunan berkelanjutan berbasis Geopark.

Apa itu Geopark?

Geopark adalah kawasan yang memiliki warisan geologi (geoheritage) yang bernilai, yang dikelola untuk tujuan konservasi, edukasi, dan pembangunan ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat lokal.

Geopark bukan hanya sekadar kawasan wisata, tetapi sebuah konsep pengelolaan yang mengintegrasikan tiga pilar yaitu : keragaman geologi (geodiversity), keragaman hayati (biodiversity), dan keragaman budaya (cultural diversity). Tujuannya adalah melestarikan alam sekaligus memakmurkan masyarakat melalui pendidikan, pariwisata berkelanjutan, dan pemberdayaan ekonomi lokal.

Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang menyeimbangkan antara pelestarian alam dan kesejahteraan umat manusia.

Allah ﷻ berfirman dalam Surah Al-Hijr ayat 19:

وَالْاَرْضَ مَدَدْنٰهَا وَاَلْقَيْنَا فِيْهَا رَوَاسِيَ وَاَنْۢبَتْنَا فِيْهَا مِنْ كُلِّ شَيْءٍ مَّوْزُوْنٍ ۝١٩

“Dan Kami hamparkan bumi dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh, dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran”.

Gunung-gunung, bebatuan, dan lanskap geologi seperti ngarai, danau, dll adalah ciptaan Allah yang menyimpan ibroh (pelajaran) dan manfaat yg besar bagi manusia. Inilah yang dikembangkan dalam geopark: menjaga warisan bumi sebagai tanda-tanda kekuasaan-Nya, dan pada saat yang sama, menggunakannya untuk pendidikan, wisata, dan penghidupan masyarakat.

KHUTBAH KEDUA

Ma’asyiral muslimin. 

Islam mengajarkan bahwa kemuliaan manusia terletak pada tanggung jawabnya. Dalam konsep geopark, masyarakat lokal diajak menjadi penjaga warisan alam, sekaligus pelaku utama pembangunan. Tidak ada eksploitasi, tidak ada perusakan. Yang ada adalah keharmonisan antara manusia, alam, dan Tuhan.

Di negeri kita Indonesia ini, banyak sekali potensi alam geologi yang indah dan bernilai ilmiah — seperti gunung api, danau, ngarai, air terjun, berbagai batuan unik — semuanya bisa menjadi sumber ilmu pengetahuan dan sumber rezeki, jika dikelola dengan bijak.

Bumi Sumatera Barat dianugerahi Allah kekayaan geologi yang luar biasa, dari mulai G. Marapi, G. Singgalang, Ngarai Sianok, hingga Danau Maninjau. Semuanya itu adalah *ayat2 kauniyah* (tanda2 kebesaran Allah) yang harus dilindungi.  

Di tempat-tempat seperti itu, kita bisa menyaksikan keindahan ciptaan Allah sekaligus bukti kekuasaan dan kebesaran-Nya dan kewajiban kita sbg khalifah di muka bumi adalah memeliharanya dg baik, bukan malah merusaknya.

 “Barang siapa menanam kebaikan, maka dia akan memanen keberkahan.”

Oleh karena itu marilah kita jaga lingkungan, lestarikan warisan bumi, dan sejahterakan masyarakat. Semua itu adalah bagian dari ibadah kita kepada Allah ﷻ, bentuk syukur kita atas segala nikmat yang telah diwariskan kepada kita.

Buya Hamka pernah memberikan wejangan:  

*”Alam Minangkabau adalah guru yang paling bijak. Gunung-gunungnya mengajarkan keteguhan, sungainya mengalirkan kesabaran, dan lembahnya meneduhkan jiwa.”*  

Beliau juga pernah berkata:  

*”Geologi bukan hanya ilmu batuan, tapi catatan sejarah bumi yang ditulis oleh Allah. Setiap lapisannya adalah hikmah, setiap fosilnya adalah pelajaran.”*  

Bahkan dalam Tafsir Al-Azhar, Buya Hamka pernah menulis:

“Gunung-gunung adalah tiang bumi, tanda kebesaran Allah. Dan siapa yang memerhatikannya dengan ilmu, akan bertambah iman dan takwanya.”

Beberapa quote/kutipan dari Buya Hamka yg sangat relevan dg hal ini

– Sumatera Barat adalah tanah tumpah darah yang tidak hanya kaya dengan adat dan budaya, tapi juga keindahan alamnya yang menggugah iman.

– Bumi Minangkabau diciptakan dengan gunung yang kokoh, lembah yang dalam, dan sungai yang jernih. Siapa yang tidak merasa kecil melihat ciptaan Allah itu?

– Gunung Marapi dan Danau Maninjau adalah madrasah bagi jiwa. Orang yang merenungi ciptaan Allah akan tahu bahwa segala sesuatu mengandung hikmah dan pelajaran.

– Danau Maninjau adalah lukisan Tuhan yang mengajak kita merenung. Airnya yang jernih mencerminkan hati yang bersih, dan bukit-bukitnya mengingatkan kita untuk selalu rendah hati.

Menjaga lingkungan dan merawat Bumi bukanlah sebuah pilihan, melainkan suatu kewajiban.

- Advertisement -
- Advertisement -

BERITA PILIHAN

- Advertisement -
- Advertisement -

Tulisan Terkait

- Advertisement -spot_img