Keinginan orang dalam membentuk keluarga sakinah, mawadah dan warohmah (SMW), baru sebatas ucapan di bibir saja. Sementara, aplikasinya sangatlah lemah. Masih banyak para orang tua, baru mampu memberi kebutuhan perut, sandang dan sekolah. Tapi, peran sebagai tenaga pendidik dengan arti luas, masih lemah dan harus menjadi perhatian pemerintah.
Untuk meningkatkan peran orang tua dalam mendidik putera-puterinya sesuai dengan ajaran Islam, adat dan istiadat Minangkabau, diperlukan kerja keras semua pihak dan elemen masyarakat. Pengurus Daerah Wanita Islam Payakumbuh, salah satu organisasi sosial di kota ini yang punya komitmen tinggi untuk hal tersebut.
Ketua Umum Pengurus Daerah Wanita Islam Kota Payakumbuh Hj. Yardek, S.Pd, di Payakumbuh, Minggu (14/12), menginformasikan, guna membekali para orang tua punya pengetahuan dalam pembentukan keluarga SMW itu, pihaknya telah melakukan kegiatan orientasi ke tengah masyarakat. Sepanjang tiga bulan terakhir, para orang tua pada lima kecamatan, total 94 orang tua, telah dibekali dengan pengetahuan dimaksud.
Menurutnya, dalam pembentukan karakter orang tua itu, selama orientasi, Pengurus Daerah Wanita Payakumbuh, mendatangkan nara sumber pilihan di Sumatera Barat. Seperti Syaiful Anwar, SE, M.Si, CH, CHt dari Unand, Ketua Umum Wanita Islam Sumatera Barat Dra. Chandrawita, MM, Penasehat Wanita Indonesia Payakumbuh Ny. DR. Henny Riza Falepi serta tenaga ahli lainnya dibidang pendidikan, kesehatan dan gizi serta ekonomi keluarga.
Menurut Yardek, dalam pantuan pengurus Pengurus Daerah Wanita Islam Payakumbuh, masih banyak dari kalangan keluarga muda, yang belum memahami, bagaimana cara merawat kehamilan, pasca bersalin dan membentuk kepribadian anak. Padahal, jika dicermati, pembentukan karakter anak itu dibentuk saat mulai dari etika berhubungan badan, memelihara kepribadian selama hamil serta mengkomsumsi makanan yang sehat dan halal.
Dikatakan, kehidupan rumah tangga yang dibiayai dari pendapatan yang tidak halal, sangat besar mempengaruhi pembentukan karakter anak di kemudian hari. Selain itu, Yardek mencontohkan, terutama dari wanita karir, balita mereka lebih banyak diasuh pembantu. Sebagian orang tua, karena kelelahan habis bekerja seharian, memberikan peran pembantu lebih besar dalam merawat anaknya.
Makanya, Pengurus Daerah Wanita Islam Payakumbuh, ke depan, akan bertekad untuk mensosialisasikan pembentukan keluarga SMW itu ke tengah masyarakat dengan melibatkan pemerintah dan stakeholder lainnya.
“Alhamdulillah, kami banyak dibantu pemko serta penasehat Wanita Islam Payakumbuh yang juga Ketua TP-PKK, ibu Henny Riza Falepi dalam menjalankan program kerja. Mudah-mudahan, bantuan pemko lebih besar kami terima,” kata Yardek.