Sejak dua tahun terakhir, pemberian intensif guru TPA, garin masjid dan penyuluh agama, tak bisa dibayarkan Pemko Payakumbuh. Meski dananya untuk itu sebesar Rp2 Miliyar lebih sudah dianggarkan, tapi karena tersangkut regulasi keuangan, akibatnya pemko kesulitan meningkatkan kesejahteraan guru TPA, garin masjid dan penyuluh agama itu.
Jemaah tarweh meminta pemko, agar mencari solusi terbaik, bagaimana pemberian intensif tersebut dapat dilakukan kembali. “Kami minta pemko dapat merealisasikan kembali pemberian intensif guru TPA, garin masjid dan penyuluh agama itu,” ucap Hasanuddin jemaah Masjid Masjid Nurul Islam kelurahan Ibuah, Payakumbuh Barat, di depan Tim Safari Ramadhan dipimpin Wawako H. Suwandel Muchtar, Selasa (23/6).
Didepan sekitar 200-an jemaah Masjid Nurul Islam, setelah penyampaian tausyiah Ramadhan oleh ustad Rusdi Adnan, Wawako Suwandel Muchtar, menyampaikan kegiatan pembangunan infrastruktur yang tengah dilakukan pemko dalam tahun ini. Di antaranya, lanjutan pembangunan irigasi, perbaikan jalan, ruang terbuka hijau, dan rencana pembangunan jalan di kedua sisi Sungai Batang Agam.
Selain persoalan intensif guru TPA, garin masjid dan penyuluh agama, jemaah setempat juga berharap, pemko memperbaiki drainase, tambahan lampu penerangan jalan umum, serta pengaspalan jalan menuju pandam perkuburan kelurahan.
Terhadap intensif guru TPA, garin masjid dan penyuluh agama itu, Wawako Suwandel Muchtar, mengatakan, pemko bersama DPRD Payakumbuh, akan mencari solusi terbaik untuk itu. “Yang jelas, kebijakan pemberian intensif itu akan menjadi prioritas, namun dibutuhkan kesabaran, agar pemberiannya tidak melabrak peraturan dan perundangan yang berlaku,” jelas wawako.
Kunjungan TSR ke Masjid Nurul Islam itu membawa bantuan berupa seperangkat tikar sembahyang, yang diterimakan Wawako Suwandel Muchtar kepada pengurus masjid. Disaksikan Wakil Ketua DPRD dan anggota DPRD kota ini, H. Suparman dan Ismet Harius.