23 C
Padang
Jumat, September 20, 2024
spot_imgspot_img
Beritasumbar.com

Efektivitas Pemberian Edukasi Untuk Meningkatkan Peran Keluarga Dalam Merawat Klien Dengan Skizofrenia
E

Kategori -
- Advertisement -

Gangguan jiwa merupakan salah satu isu kesehatan yang memerlukan perhatian serius, terutama bagi mereka yang menderita skizofrenia. Skizofrenia, sebagai salah satu gangguan jiwa berat, ditandai dengan gangguan pada pikiran, perilaku, dan perasaan, yang secara signifikan dapat menurunkan kualitas hidup penderita. Berdasarkan data tahun 2022, prevalensi gangguan jiwa berat di Indonesia mencapai 7 per mil dari total populasi, dengan skizofrenia menjadi salah satu gangguan yang paling menonjol. Dalam konteks ini, peran keluarga dalam merawat penderita skizofrenia menjadi sangat krusial.

Namun, fakta menunjukkan bahwa satu dari sepuluh keluarga yang memiliki anggota dengan skizofrenia sering kali menghadapi tantangan dalam memberikan perawatan yang memadai. Oleh karena itu, edukasi menjadi kunci penting untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami skizofrenia.

Salah satu penelitian terbaru yang menarik perhatian adalah penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari Fakultas Keperawatan Universitas Andalas, yang bertujuan  untuk meningkatkan peran keluarga dalam perawatan skizofrenia. Program ini dilaksanakan dalam empat sesi pada tanggal 15 Juli 2024, dengan melibatkan 20 keluarga sebagai peserta. Setiap sesi dirancang untuk memberikan pengetahuan mendalam dan keterampilan praktis yang diperlukan dalam merawat penderita skizofrenia.

Hasil dari program edukasi ini sangat menggembirakan. Evaluasi yang dilakukan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan peran keluarga dalam merawat anggota yang menderita skizofrenia. Perbandingan hasil pretest dan posttest menunjukkan bahwa keluarga yang mengikuti edukasi lebih siap dan mampu dalam menghadapi tantangan merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ini.

Namun, untuk memastikan hasil edukasi ini berkelanjutan, sangat disarankan agar pihak Puskesmas terus melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala. Selain itu, penjadwalan edukasi lanjutan juga perlu dipertimbangkan untuk memastikan bahwa keluarga selalu mendapatkan informasi dan dukungan yang mereka butuhkan.

Program edukasi ini menunjukkan bahwa dengan intervensi yang tepat, keluarga dapat menjadi pilar utama dalam perawatan penderita skizofrenia, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup penderita dan pengurangan beban kesehatan masyarakat.

Artikel selengkapnya dapat diakses pada DOI: https://doi.org/10.33757/jpik.v1i1.1 

Oleh: Ns. Yuanita Ananda, M.Kep

Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

- Advertisement -
- Advertisement -

BERITA PILIHAN

- Advertisement -
- Advertisement -

Tulisan Terkait

- Advertisement -spot_img