Limapuluh Kota, BeritaSumbar.com,- Pengabdian masyarakat di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh bertujuan untuk memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat, terutama dalam konteks pertanian berkelanjutan umumnya dan teknologi pengolahan pangan khususnya yang bertujuan untuk memberikan dampak positif yang nyata pada komunitas lokal, sambil memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa dan Masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini biasanya melibatkan dosen, mahasiswa, Pranata Laboratoruium Pendidikan (PLP) PPNP.
Pengabdian Masyarakat yang dilaksanakan oleh Dr. Rince Alfia Fadri, S.ST., M. Biomed, Ir. Rahzarni, M.P., Ir. Mutia Elida., M.Si dan Muhammad Isa Dwijatmoko, S.TP., M.Si., mengusung tema Pelatihan Pengolahan Pangan Lokal untuk Makanan Tambahan Balita yang diikuti oleh anggota tim penggerak PKK (TP.PKK) Nagari Harau Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota. Topik yang dipilih untuk kegiatan kali ini merupakan hasil diskusi ketua Ny. Dina Resti Amanda.
Sebagai ketua TP.PKK Nagari Harau beliau berharap dengan pelatihan pengolahan pangan yang dilaksanakan oleh tim dari PPNP akan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan anggota TP. PKK dalam mengolah bahan pangan yang tersedia secara local mulai dari teknik memasak, pengolahan pangan, hingga pemasaran produk pangan
Program studi Teknologi Pangan PPNP akan terus melakukan pengabdian pada masyarakat dengan kegiatan yang beragam seperti penyuluhan keamanan pangan, pelatihan pengolahan pangan, kemasan dan pelatihan pembuatan label dan perhitungan nilai gizi dan pelatihan penghitungan Informasi Nilai Gizi (ING).
PPNP juga memberikan konsultasi langsung kepada TP.PKK atau kelompok wanita tani, kader posyandu mengenai masalah-masalah spesifik yang dihadapi, baik dalam aspek teknis maupun manajerial terkait keamanan pangan, teknologi pengolahan pangan aman sehat utuh dan halal dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat.
Pengabdian masyarakat ini juga bisa sejalan dengan penelitian terapan terkait yang dilakukan dosen program studi teknologi pangan dalam membantu mengatasi kasus stunting di kabupaten lima puluh kota melalui praktek makan baik dan ngemil sehat pada anak balita.
Pelatihan yang telah dilakukan mencakup pengenalan pangan lokal melalui 1) identifikasi bahan pangan lokal dengan mengenal jenis-jenis bahan pangan yang tersedia di daerah setempat, memahami nilai gizi dari bahan pangan local; 2) teknik pengolahan pangan dimulai dari cara mempersiapkan bahan pangan seperti mencuci, memotong, dan memasak, teknik memasak bagaimana metode memasak yang efisien dan sehat, seperti merebus, mengukus, atau memanggang, teknik untuk mengawetkan makanan seperti pengeringan, fermentasi, atau pengalengan; 3) resep dan menu kreatif meliputi resep tradisional dan modern dengan memanfaatkan bahan pangan lokal dalam berbagai resep, baik yang tradisional maupun inovatif.
Pengembangan menu: membuat menu berbasis bahan pangan lokal untuk kebutuhan sehari-hari atau bisnis kuliner; 4) kualitas dan keamanan pangan dimulai dengan standar kebersihan, cara menjaga kebersihan selama proses pengolahan pangan, penanganan pangan: cara yang benar untuk menyimpan dan menangani bahan pangan untuk menghindari kontaminasi ; pemasaran dan bisnis bagaimana strategi pemasaran : teknik memasarkan produk pangan lokal, termasuk branding dan promosi; 6) pengembangan produk: mengembangkan produk baru berbasis pangan lokal yang memiliki potensi pasar; 7) praktik langsung dengan workshop praktis: sesi hands-on untuk mempraktikkan teknik yang telah dipelajari dan demonstrasi keterampilan: penyajian cara kerja secara langsung hingga mencicipi olahan pangan yang dipelajari pada saat pengabdian masyarakat ini dilakukan. kegiatan yang mengkombinasikan teori dengan praktik agar peserta bisa langsung menerapkan apa yang telah dipelajari.
Pelatihan pengolahan pangan semacam ini tidak hanya bermanfaat untuk individu tetapi juga dapat berkontribusi pada pengembangan ekonomi lokal dan pelestarian budaya kuliner tradisional khususnya di Kabupaten Lima Puluh Kota.