Rencana Pemerintah Kota Payakumbuh membangun jalan pada kedua sisi Sungai Batang Agam, dari Balai Panjang, Payakumbuh Selatan sampai ke perbatasan Payakumbuh dan Limapuluh Kota di Kelurahan Kotopanjang Payobasung, Payakumbuh Timur, mulai disosialisasikan Dinas PU dan pihak pemerintahan kecamatan.
Kepala Dinas PU Payakumbuh Muswendri Evites, menginformasikan, Sabtu (7/6), sebelum pekerjaan pembangunan jalan di tepi sungai itu dilakukan, pihaknya secara bertahap, akan mengundang masyarakat setempat ke kantor kecamatan, guna diberikan penjelasan tentang rencana pembangunan tersebut.
Sosialisasi tersebut, kata Muswendri. agar sejak jauh hari warga memahami dengan rencana pemko. Dan diharapkan, begitu pekerjaan dimulai warga ikut berpartisipasi terhadap kelancaran pembangunan jalan dimaksud.
Terhadap tanah dan bangunan warga yang terkena proyek, bakal mendapatkan ganti rugi yang wajar. Nilai ganti kerugian, berdasarkan analisa Konsultan Jasa Penilaian Publik (KJPP) yang ditunjuk Badan Pertanahan. Pemerintah kota tidak ikut campur dalam penetapan harga tanah atau bangunan. Berapapun ketetapan harga yang dikeluarkan KJPP, pemerintah wajib membayarnya.
“Tak ada tawar menawar,” tegas Asisten I Setdako Bidang Pemerintahan Yoherman, SH, S.Sos yang bertanggung jawab dalam soal ganti kerugian ini di tempat terpisah.
Rencana pembangunan jalan disepanjang Sungai Batang Agam, sudah disepakati bersama antara Pemko Payakumbuh dengan Kementerian Pekerjaan Umum RI. Walikota Payakumbuh Riza Falepi dan Menteri PU Djoko Kirmato, sudah menandatangani perjanjian kerjasama di Situ Cibucung, Bogor, Jawa Barat, awal Mei lalu.
Dengan telah disepakati perjanjian kerjasama itu, pemerintah pusat akan bertanggung jawab melakukan Penataan Kawasan Sungai Batang Agam dan Penyediaan Air Baku di Kota Payakumbuh, untuk beberapa tahun ke depan. Tepian Sungai Batang Agam, ke depan, akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di kota ini.
