24 C
Padang
Selasa, Desember 3, 2024
spot_imgspot_img
Beritasumbar.com

Bahaya Third Hand Smoke
B

Kategori -
- Advertisement -

Oleh: Ns. Mulyanti Roberto Muliantino, S.Kep., M.Kep
Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Perilaku merokok menjadi penyebab dan faktor resiko utama berbagai masalah kesehatan diantaranya gangguan pernapasan, gangguan jantung dan pembuluh darah.  Hal ini diperkirakan mengakibatkan lebih dari 6 juta kematian di seluruh dunia. Usia harapan hidup perokok berkurang 10 tahun dibanding bukan perokok. Perokok beresiko 40-50% menderita penyakit jantung dan pembuluh darah. Data yang dirilis Kemenkeu tahun 2022 mengemukakan bahwa rumah tangga miskin dapat menghabiskan 286 ribu rupiah setiap bulan hanya untuk membeli rokok. Data Badan Pusat Statistik menemukan jumlah perokok aktif berusia di atas 15 tahun di Sumatera Barat mencapai 30,27% pada tahun 2022 (Badan Pusat Statistik, 2022).

Rokok mengandung lebih dari 4000 zat kimia berbahaya selain nikotin. Namun perilaku merokok sangat sulit untuk dihentikan. Kamimura et al (2018) dan Mohiuddin et al (2008) menjelaskan bahwa rokok dapat meningkatkan stress oksidatif dan menurunkan aktivitas nitrix oksidasi sehingga menurunkan fungsi endotelial pembuluh darah dan mempercepat pembetukan plak aterosklerosis. Dalam penelitian Pranata et al (2021) dijelaskan bahwa rokok tidak hanya berbahaya bagi perokok itu sendiri namun juga bagi orang lain di lingkungan sekitar yang terpapar asap tembakau (environmental tobacco smoke/ ETS). Third hand smoke (THS) merupakan salah satu ETS yang menjadi perhatian penting yang memiliki potensi bahaya karsinogenik (penyebab kanker). THS atau paparan asap turunan ketiga dari rokok merupakan polutan yang dihasilkan dari asap yang dihembuskan ke udara (second hand smoke) atau dari asap tembakau yang tersisa setelah rokok dipadamkan. Racun yang beredar diudara ini akan bereaksi dengan gaseous nitrous acid/ HONO membentuk tobacco specific nitrosamines (TSNA) yang mengandung 250 zat kimia berbahaya dan gas beracun logam berat yang bersifat karsinogenik dan radioaktif seperti arsenic, karbon monoksida, hidrogen sianida dan lain-lain. Zat-zat ini sering kita temukan dalam pestisida, asap knalpot mobil dan sebagai senjata kimia.

Third hand smoke (THS) sangat berbahaya, karena sulit dihilangkan dimana ukuran partikelnya sangat kecil dan mampu bertahan dalam jangka waktu lama, berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan, menempel pada lingkungan  sekitar perokok seperti pakaian, rambut, sofa, gorden, lantai, dinding rumah dan interior mobil. Hal ini mengakibatkan paparan terus menerus dengan zat berbahaya THS yang dapat kapan saja masuk ke dalam tubuh kita meskipun kita bukan perokok. Bahaya Third hand smoke (THS) tidak hanya itu saja, mudah bereaksi dengan senyawa lain dikarenakan sifatnya yang mudah menguap dan membentuk racun karsinogenik sekunder. Semakin sering terpapar dan terhirup maka semakin tebal lapisan racun yang masuk ke dalam tubuh dan beredar di sirkulasi. Hal ini sangat berbahaya terutama bagi anak-anak yang sangat rentan. Tidak merokok di dalam rumah atau tidak merokok di depan anak-anak bukan berarti terhindar dari bahaya rokok, karena paparan asap turunan ketiga dari rokok atau third hand smoke (THS) tetap dapat membahayakan lingkungan sekitar. Berhenti merokok adalah pilihan yang tepat untuk melindungi diri sendiri dan lingkungan sekitar.

- Advertisement -
- Advertisement -

BERITA PILIHAN

- Advertisement -
- Advertisement -

Tulisan Terkait

- Advertisement -spot_img