Oleh: Dr. Silvia Permata Sari, SP., MP.
Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Andalas
Buah Anggur mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Banyak dijumpai di toko buah,bahkan saat ini juga sering bersua dijual pedagang dipinggir jalan lintas. Ada juga masyarakat yang menanam tanaman ini di pekarangan rumah layaknya tanaman hias. Batang menjalar dan buah berjuntai menjadi daya tarik tersendiri saat ditanam di taman atau pekarangan rumah.
Tanaman yang dikembangbiakan dengan sistem stek ini merupakan tanaman buah dari luar negeri. Tanaman ini diduga berasal dari sekitar Laut Hitam dan Laut Kaspi kemudian menyebar ke Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, dan selanjutnya ke Asia termasuk Indonesia. Harganya mahal, dan buahnya berjuntai. Buahnya berbentuk bulat hingga elips dengan rasa daging yang asam manis dan segar. Anggur merupakan salah satu tanaman yang hidup pada daerah dataran rendah.
Tanaman ini membutuhkan musim kemarau yang panjang (berkisar 4-7 bulan) agar dapat tumbuh dengan baik. Intensitas cahaya matahari yang cukup tingi, suhu untuk tumbuh maksimal 310C dan suhu minimum 230C, kelembaban udara berkisar 75-80%, curah hujan sekitar 800 mm per tahun, dan diselingi jenis tanah tertentu yang dapat menunjang pertumbuhannya dengan baik.
Tanaman anggur merupakan salah satu tanaman yang bisa ditanam di pekarangan rumah. Apalagi menanamnya bisa dilakukan di dalam pot dengan perawatan yang kurang lebih sama dengan perawatan tanaman buah lainnya. Buah anggur memang bukan berasal dari negeri tropis, namun tidak menutup kemungkinan pohonnya bisa tumbuh bahkan berbuah lebat di daerah tropis.
Di Provinsi Sumatera Barat, tanaman anggur mulai diminati dan menjadi hobi sebagian masyarakat untuk dibudidayakan di perkarangan rumah. bahkan menjadi hobi sebagian masyarakat di beberapa kota yang ada di Sumbar.
Trend menanam anggur ini dapat ditemukan di beberapa Kecamatan di Kota Padang, seperti Kecamatan Lubuk Begalung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kecamatan Nanggalo, Kecamatan Padang Timur dan lain-lain. Bahkan di Kabupaten di Sumatera Barat itu dapat dijumpai di Kabupaten Solok, Kabupaten Payakumbuh, dan Kabupaten Padang Pariaman.
Biasanya masyarakat menanam anggur ini di halaman rumah. Selain berfungsi sebagai tanaman buah, juga sebagai tanaman pelindung atau peneduh di pekarangan rumah.
Varietas tanaman anggur yang dibudidayakan pun beranekaragam, seperti varietas Ninel, Jupiter, akademik, dan lain-lainnya. Menanam anggur di perkarangan rumah bisa saja dilakukan oleh siapa saja. Namun memerlukan keahlian atau keterampilan karena tanaman anggur membutuhkan perawatan khusus agar bisa menghasilkan buah.
Karena tanaman ini bukan buah yang berasal asli dari Indonesia, maka diperlukan perawatan khusus agar tanaman anggur dapat berbuah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah teknologi pengembangbiakan, pemilihan media tanam yang cocok, penggunaan zat pengatur tumbuh, serta teknik pemeliharaan yang tepat.
Berdasarkan hasil penelitian RPT Dr. Dini Hervani dan Dr. Silvia Tahun 2022, yang mengemukakan bahwa penggunaan limbah kulit bawang merah dapat digunakan sebagai zat pengatur tumbuh untuk stek tanaman anggur. Selain itu media tanam yang bagus untuk pertumbuhan tanaman anggur adalah media tanam yang poros. Dimana kita bisa mengkombinasikan tanah hitam dengan pasir, sekam dan kompos. Kompos digunakan sebagai tambahan nutrisi bagi stek tanaman anggur tersebut.