Mendekati akhir masa jabatan, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Tifatul Sembiring, unggah 46 kultwit melalui account Twitter pribadinya.
Sebagai lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika dan Komputer (STI&K) Jakarta dan pernah berkarier di PT PLN (Persero) di bidang telekomunikasi dan pemrosesan data (lansiran dari Wikipedia), Tifatul terpilih sebagai Menkominfo di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sejak tahun 2009 silam.
Memang tidak semua orang khususnya pengguna internet di Indonesia yang tidak sejalan atau setuju dengan kebijakan yang telah dirumuskan oleh pihak Kementerian Kominfo di bawah pimpinanTifatul, namun tidak sedikit pula yang berterima kasih atas peraturan-peraturan yang telah dibuat.
Mulai dari ungkapan “internet cepat buat apa,” sampai dengan pemblokiran Vimeo pernah membuat banyak pengguna internet meradang dan bertanya-tanya, apa dasar keputusan tersebut diambil.
Namun tentunya, Tifatul dan orang-orang yang bekerja dengannya, pasti tidak serampangan dalam membuat suatu kebijakan. Semua pastinya sudah diukur dan dipertimbangkan masak-masak sebelum diberlakukan tindakan.
Di akhir masa kepemimpinannya sebagai Menteri Kominfo, melalui account Twitter pribadinya ,Tifatul mengunggah 46 tweet terkait apa saja yang telah dilakukan oleh Kemenkominfo selama ini.
Mulai dari masalah Pilpres, seputar PKS, kementerian, pemblokiran situs-situs yang berisikan konten porno, prestasi dan hasil sampai dengan permintaan maaf secara pribadi terangkum dalam 46 kultwit tersebut.
Salah satu tweetnya adalah , “17. Ttg yang tidak puas dg kinerja saya sebagai Menkominfo, saya ucapkan terimakasih atas segala masuklannya. Saya sendiri juga belum puas..” (rfk/merdeka)
