23 C
Padang
Sabtu, Juli 27, 2024
spot_imgspot_img
Beritasumbar.com

Warga Nagari Tambangan Hadiri Sosialisasi Advokasi dan KIE Penurunan Stunting
W

Kategori -
- Advertisement -

Tanah Datar, beritasumbar.com – Sekitar 250 orang masyarakat Nagari Tambangan, Kecamatan X Koto menghadiri Sosialisasi, Advokasi dan KIE Penurunan Stunting di Sumbar, yang dilaksanakan oleh anggota Komisi IX DPR RI dr. H. Syuir Syam, M.Kes, bersama BKKBN Provinsi Sumbar, di salah satu halaman heler di Nagari Tambangan, Kamis (8/2/24).

dr. H. Syuir Syam yang merupakan Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Gerindra, saat memberikan sosialisasi kepada masyarakat menjelaskan, saat ini di Kabupaten Tanah Datar masih terdapat anak anak yang terdampak Stunting, untuk itu kita harus bekerja keras untuk penurunan angka Stunting itu.

“Pemerintah menargetkan diakhir 2024 angka Stunting secara nasional harus dibawah 14 persen, ini adalah upaya sinergitas yang yang dilakukan DPR bersama pemerintah untuk mencapai target tersebut,” sampai dr. Suir Syam

Ia mengatakan Stunting merupakan kondisi pada anak yang ditandai dengan kurang tingginya badan anak apabila dibanding dengan anak seusianya. Jadi kalau Stunting anak pasti pendek, tapi kalau pendek belum tentu Stunting. “Stunting merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada anak. Penyebab utama dari Stunting adalah kurangnya asupan nutrisi selama masa kehamilan dan pertumbuhan anak,” kata Suir Syam.

Anggota DPR RI Suir Syam katakan, Pemerintah menginginkan anak anak Indonesia tidak Stunting, sebab kalau anak anak Stunting, setelah dewasanya menjadi anak yang berkekurangan dari segi fisik hingga kemampuan berfikir yang lemah, sehingga tidak bisa mandiri dan akan bergantung kepada kedua orang tua, serta keluarganya dimasa depan.

“Dapat dibayangkan nanti, menurut data statistik penduduk kita pada tahun 2045, umur angkatan kerja jauh lebih besar dari pada angkatan yang tidak bekerja, berbanding terbalik untuk saat ini. Oleh karena itu, pada tahun tersebut pemerintah berharap, generasi muda diharapkan menjadi generasi emas dimasanya,” ujar Suir Syam.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar Fatmawati menyebutkan, berdasarkan hasil survei status gizi Indonesia tahun 2022, prevalensi stunting saat ini berada pada posisi 21,6 persen. Angka ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 2,8 persen.

Fatmawati katakan lagi, terimakasih kepada dr. Suir Syam yang telah memfasilitasi kegiatan sosialisasi ini, kegiatan ini sangat penting sekali dilakukan mengingat angka prevalensi Stunting di Sumbar terkhusus di Tanah Datar masih diatas angka 14 persen.

Acara tersebut turut dihadiri, Camat X Koto Mukhlis bersama Forkopimca, tokoh masyarakat Benny Remon dan peserta sosialisasi. (nh).

- Advertisement -
- Advertisement -

BERITA PILIHAN

- Advertisement -
- Advertisement -

Tulisan Terkait

- Advertisement -spot_img