Agam,Beritasumbar.com,- Menurut WHO (2015), stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar
Angka stunting di sumatera barat berdasarkan data SSGI (Survey Status Gizi Indonesia) 2022 mencapai angka 25,2 persen. Naik 1,9 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan di kab. Agam sendiri mencapai 24,6 persen. Oleh karena itu, demi upaya penekanan prevalensi, kkn ppm unand menyongsong tema Mahasiswa Penting (Mahasiswa peduli stunting)
Salah satu tim kkn ppm unand yang ditempatkan di Nagari Sungai puar, kec. Palembayan, Kab. agam melakukan program penyuluhan stunting, pemberian makanan tambahan (PMT), dan pentingnya imunisasi lengkap kepada ibu hamil serta balita 1000 hari pertama kelahiran (1000 HPK).
Program penyuluhan dilakukan di posyandu setempat selama 2 hari di Jorong Sungai Puar dan 1 hari di jorong Muaro Palintangan dengan sistem door-to-door ke rumah warga. Pada program ini, mahasiswa juga berdiskusi dengan kader posyandu untuk saling berbagi ilmu terkait ide resep-resep kreasi PMT dan diskusi tentang kegiatan posyandu jorong yang juga dikoordinasikan oleh bidan desa dan pihak puskesmas kecamatan. Selain penyuluhan, dilakukan pula pendataan stunting tingkat nagari untuk menyukseskan program “Mahasiswa Penting”.
Seluruh program yang dilaksanakan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan stunting dan perbaikan gizi yang harus diperhatikan tak hanya oleh ibu-ibu, tapi juga oleh perangkat nagari dan seluruh pihak terkait agar masalah ini dapat terkendali dan Indonesia dapat mengejar angka target stunting di tahun 2023 sebesar 17.8 persen.
Penulis : Siti Nadira
Jurusan : Kedokteran Fakultas Kedokteran Unand