Kemampuan petani dalam meningkatkan mutu dan produksi terus dilakukan Dinas Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Payakumbuh. Kamis pekan lalu, giliran 30 petani kakao dari Kelompok Tani Tanjung Subur Kelurahan Kapalo Koto dan P4S Indah Basamo Kecamatan Payakumbuh Selatan, yang ditingkatkan SDM-nya. Ke- 30 petani itu, menjalani bimbingan teknis Fasilitasi Agroindustri Coklat, di Terminal Agro (TA) Payakumbuh di Koto Panjang Payobasuang, Kecamatan Payakumbuh Timur.
Keterangan Kepala Distanbunhut Payakumbuh Iqbal Bermawi, M.Si, Minggu (8/2), bimtek dimaksudkan, untuk meningkatkan kualitas SDM petani, tentang budi daya dan pengolahan kakao. Sehingga, kualitas olahan kakao dapat ditingkatkan, dalam rangka menunjang pabrik coklat mini yang ada di Kapalo Koto Kenagarian Aua Kuniang, Payakumbuh Selatan.
Kualitas kakao di kawasan Payakumbuh Selatan selama ini sudah cukup baik. Tapi, petani harus dimotivasi terus dengan sentuhan atau tekhnologi terbaru, agar produksi dapat ditingkatkan dan biaya pemeliharaan dapat dihematkan.
Untuk kegiatan bimtek, Distanbunhut menurunkan dua nara sumbernya, yaitu Kabid Perkebunan dan Kehutanan Yunizar, SP dan Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Ir. Donalson. Keduanya punya kompetensi yang cukup mumpuni dengan tanaman kakao tersebut, sebut Iqbal.
Dikatakan, peningkatan produksi tidak terlepas dari saat pemilihan bibit, penaman, pemupukan, pemeliharaan, pemangkasan, saat panen dan pasca panen. Didampingi Kabid Perkebunan dan Kehutanan Yunizar, kadis mengatakan, hal penting yang perlu menjadi titik perhatian untuk tanaman kakao adalah pemeliharaan tanama. Sebab masa inilah yang menentukan tanaman kakao berhasil atau sebaliknya. Jika pemeliharaan gagal, hasil diharapkan jauh dari sempurna .
Demikian juga halnya pengolahan pasca panen, sesuai dengan hasil penelitian buah kakao yang bermutu, harus melewati permentasi. Disamping kualitasnya terjamin, harga jualnya jauh melebihi pengolahan cara biasa. Makanya, untuk membantu petani, pemko melalui Distanbunhut telah menyerahkan bantuan kotak permentasi kepada petani bersangkutan, katanya.
Sekarang ini, tambahnya, permintaan coklat permentasi di pasar regional seperti Pekanbaru, Medang, Jambi lebih meningkat. Tinggal lagi bagaimana petani Payakumbuh menyikapinya. Meskipun untuk memenuhi permintaan pabrik coklat mini di Kapalo Koto sendiri masih belum terpenuhi. Walau begitu, pengetahuan petani dalam bercocok tanam kakao harus update terus, simpul Iqbal.