Penulis: Ns. Fitri Mailani, M.Kep
Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Andalas
Rheumatoid arthritis atau rematik merupakan penyakit yang menyerang bagian sendi. Penyakit rematik biasanya ditandai dengan nyeri, bengkak, dan peradangan pada sendi. Hal ini disebabkan oleh penyakit autoimun, yaitu keadaan dimana sistem imun seseorang berbalik menyerang sel-sel tubuhnya sendiri. Rematik merupakan penyakit yang dikarakteristikkan oleh inflamasi (kemerahan, bengkak, dan gejala-gejala seperti nyeri) dan hilangnya fungsi salah satu atau lebih jaringan ikat ataupun jaringan pendukung tubuh. Penyakit ini menyebabkan inflamasi, kekakuan, pembengkakan, dan rasa sakit pada sendi, otot, tendon, ligamen, dan tulang. Beberapa penyakit reumatik juga dapat melibatkan organ internal.
Terdapat lebih dari 100 jenis penyakit rematik, di antaranya adalah, osteoartritis, rheumatoid artritis, spondiloartritis, goutartritis, lupus eritematosus sistemik, scleroderma, fibromyalgia, dan lain-lain. Penyakit rematik dapat digolongkan kepada 2 bagian, yang pertama diuraikan sebagai penyakit jaringan ikat karena ia mengefek rangka pendukung (supporting framework) tubuh dan organ-organ internalnya. Antara penyakit yang dapat digolongkan dalam golongan ini adalah osteoartritis, gout, dan fibromialgia. Golongan yang kedua pula dikenali sebagai penyakit autoimun karena ia terjadi apabila sistem imun yang biasanya memproteksi tubuh dari infeksi dan penyakit, mulai merusakkan jaringan-jaringan tubuh yang sehat. Antara penyakit yang dapat digolongkan dalam golongan ini adalah rheumatoid artritis, spondiloartritis, lupus eritematosus sistemik dan skleroderma.
Secara umum, penyebab rematik tidak diketahui secara pasti, hal ini diakibatkan oleh penyakit autoimun yang dialami penderitanya. Sistem imun penderitanya gagal mengenali gangguan dari luar tubuh sehingga menyerang selaput membran yang melapisi sendi-sendi tubuh atau sinovium. Sehingga menyebabkan menyebabkan sendi bengkak, rusak, nyeri, meradang, kehilangan fungsi dan bahkan kecacatan. Peradangan yang disebabkan oleh serangan sistem imun tersebut menyebabkan pengentalan sinovium dan merusak tulang rawan. Lama kelamaan, sendi tubuh kehilangan bentuk idealnya dan mengalami perubahan posisi dari seharusnya. Namun selain itu, terdapat beberapa kemungkinan lain penyebab rematik, diantaranya genetik, jenis kelamin,obesitas, paparan bakteri tertentu atau akibat dari cedera sendi.
Meskipun gejala rematik hampir sama dengan penyakit sendi lainnya, namun penyakit rematik dapat dikenali dengan timbulnya peradangan pada persendian penderitanya. Namun, tidak ada gejala identik antara satu penderita dengan penderita lainnya karena masing-masing orang memiliki perbedaan respon terhadap serangan sistem imunnya sendiri. Beberapa gejala umum yang dapat dikenali dari penyakit ramatik diantaranya: nyeri sendi, kemerahan pada area sendi, demam, kekakuan pada area sendi, pembengkakan pada sendi dan lain-lain. Biasanya penderita rematik akan mengalami nyeri sendi yang memburuk pada pagi hari atau setelah lama tidak bergerak. Dalam perjalanannya, penderita rematik juga akan sering kelelahan, mudah lesu dan lemas sampai kepada penurunan berat badan.
Pada tahap yang serius, penyakit rematik dengan peradangan kronis dapat menyebabkan penderitanya beresiko terkena penyakit lainnya yang merupakan komplikasi dari penyakit rematik, diantaranya:
- Carpal tunnel syndrome. Carpal tunnel syndrome dapat terjadi ketika rematik menyerang sendi pergelangan tangan sehingga menekan saraf di sekitarnya. Akibatnya, akan timbul gejala di tangan berupa nyeri, mati rasa, atau kesemutan di jari-jari tangan.
- Osteoporosis. Rematik dapat memicu terjadinya pelemahan tulang dan membuat tulang rentan terhadap resiko patah tulang.
- Limfoba. Limfoba merupakan sekelompok kankaer darah yang berkembang di sistem getah bening.
- Penyakit jantung. Rematik dapat memicu penyakit jantung jika sistem imun tubuh menyebabkan pembengkakan dan peradangan di lapisan luar jantung (perikarditis) dan otot jantung (miokarditis).
- Penyakit paru-paru. Rheumatoid arthritis juga dapat menimbulkan peradangan dan jaringan parut pada paru-paru.
- Sindrom Sjögren. Rematik dapat menyebabkan sistem imun menyerang kelenjar air mata dan ludah sehingga menimbulkan keluhan mata kering dan mulut kering.
- Cervical myelopathy. Cervical myelopathy terjadi ketika rheumatoid arthritis menyerang sendi tulang leher dan mengganggu saraf tulang belakang. Kondisi ini dapat menyebabkan dislokasi sendi di bagian atas sumsum tulang belakang, dan berisiko memengaruhi mobilitas penderitanya.
Dengan banyaknya jenis penyakit yang dapat dipicu oleh rematik, maka sudah seharusnya jenis penyakit ini mendapat perhatian serius dari masyarakat. Penyakit rematik dapat dicegah dengan merutinkan berolahraga, istirahat yang cukup, minum cukup air putih dan makan makanan yang tepat. Jika gejala rematik sudah mulai dirasakan, sebaiknya segeralah berkonsultasi kepada dokter. Dokter akan melakukan diagnosa untuk mengenali jenis rematik yang diderita dan akan menganjurkan terapi atau pengobatan yang tepat.