26 C
Padang
Jumat, Juli 26, 2024
spot_imgspot_img
Beritasumbar.com

Pilkada Payakumbuh, Rasa Cinta dan Keprihatinan Riza Falepi
P

- Advertisement -

Payakumbuh – Didatangi banyak orang yang rata rata menyatakan dukungan untuk menjadikannya kepala daerah kembali ditanggapi Riza Falepi terbuka. Menurutnya itu adalah hal wajar dan cukup fair pada suasana pilkada saat ini. Dalam setiap pertemuan dan dialog dengan seluruh lapisan masyarakat, dirinya menyampaikan langkah langkah atau rencana kedepan bagaimana mensejahterakan warga Payakumbuh dengan target per kapita naik dua kali lipat. Namun, tetap ada pemerataan.

Sebagai seorang insinyur sekaligus ekonom yang selalu memantau sirkulasi perekonomian warganya, Riza memiliki program terukur yang selalu menyertakan ukuran ukuran dalam targetnya. Seperti, target pertumbuhan ekonomi, investasi, penurunan kemiskinan dan paling utama target strategi bersaing. Keinginannya Payakumbuh unggul dalam ekonomi tertentu, punya daya ungkit atau leverage dalam mengejar rencana tersebut.

Berfikir rasional dan terukur selalu menjadi bagian dalam dirinya. Tidak terbiasa menghadirkan perubahan tanpa suatu konsep yang jelas dan terukur. Secara eksplisit atau tegas dan tidak sembunyi sembunyi, dirinya menyatakan kalau masih dipercaya warga Payakumbuh untuk menjadi kepala daerah dengan program yang terbingkai, hal itu akan menjadi fokusnya sebagai pemimpin.

“Kami akan fokus pada hal itu, diantaranya, infrastruktur, kesehatan dan pendidikan serta peningkatan kesejateraan dengan target kenaikan pendapatan nasional bruto atau Gross National Product (GNP) per kapita naik dua kali lipat.” Ungkap pria berkacamata itu.

Berbagai hal ditemui Riza jelang pemilihan kepala daerah (pilkada) tahun 2017 ini. Riza terkesan surut untuk ikut bertempur dalam perhalatan negara untuk menjadi seorang kepala daerah. Ia mengatakan banyak didatangi orang dengan peryataan sikap mendukung secara dirinya adalah seorang incumbent. Namun ada yang berpandangan Riza merupakan sosok incumbent yang banyak mempunyai dana.

“Atas nama program dan proposal untuk pemenagan dalam kontek pilkada itu adalah hal yang biasa, namun apa hendak dikata, tidak dapat kami realisasikan karna memang tidak memiliki banyak dana untuk itu,” ungkapnya.

Saat beritasumbar.com bertanya apakah selama pak riza menjadi walikota tidak ikut proyek?.

Dengan raut muka bingung dia mengatakan tidak mau main proyek. Bahkan tidak mampu perasaannya untuk mengambil uang itu, sementara sebagian masyarakat masih butuh, jauh dari apa yang ia butuhkan.

“Kami berkeluarga hidup sederhana saja, Istri dan anak anak saya hidup dan makan dari gaji serta honor yang ada. Saya meyakini itu halal.” Kata suami dari DR Henny Zubir itu, Kamis (10/11/2016).

Ia menambahkan, pilkada adalah sebuah “kekejaman” dalam mengadili calon apalagi incumbent. Tidak ada kepedulian apakah kita ada uang atau tidak. Mengaku sedih dan prihatin untuk memenuhi permintaan tim sukses (timses) dan proposal yang ia terima. “Saya sangat mencintai warga Payakumbuh, saya tidak mau keluar uang apabila suatu saat saya berfikir mengembalikannya dengan bermain proyek dan sejenisnya. Saya akan tetap amanah dan tidak akan menjual diri untuk perolehan suara. Mungkin sikap saya tidak cocok dan bisa diterima masyarakat di kota yang sangat saya cintai ini, namun saya akan patuh terhadap putusan rakyat Payakumbuh pada 15 Februari 2017 Mendatang.” Katanya lirih.

Lanjut ia mengungkapkan, keserdehanaan dengan gaji seadanya menurutnya memberikan kebahagian. Sementara sebagai seorang alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) dirinya dibayar mahal, bahkan ditawarkan untuk menjadi Chief Executive Officer (CEO) atau pejabat eksekutif tertinggi di perusahaan besar di Jakarta. “Ada tawaran dari beberapa perusahaan,” demikian Riza.

- Advertisement -
- Advertisement -

BERITA PILIHAN

- Advertisement -
- Advertisement -

Tulisan Terkait

- Advertisement -spot_img