Infak dan sedekah yang dihimpun Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Payakumbuh, pada kegiatan Shalat Idul Fitri 1436 Hijriah baru, berjumlah Rp 17.783.450. Beralihnya pelaksanaan shalat dari jalan raya di kawasan Tugu Adipura ke halaman kantor balaikota baru di eks lapangan Poliko, membuat jemaah jadi membludak. Dampaknya berimbas kepada peningkatan jumlah infak dari tahun-tahun sebelumnya.
Ketua PHBI Kota Payakumbuh Sahidin,S.Ag didampingi Bendahara PHBI Wirman, di Balaikota di Bukik Bukik Sibaluik Payakumbuh, menginformasikan, penerimaan infak dan sedekah yang diterima PHBI paling tinggi hanya menembus angka Rp 15 juta. Namun, setelah dialihkan ke Poliko, jumlah infak meningkat Rp4.983.450, atau 45%, dibanding penerimaan tahun lalu ketika shalat Id di kawasan Tugu Adipura yang hanya berjumlah Rp.12.800.000.
Dikatakan, pelaksanaan shalat Id di Poliko, harapan panjang yang lama dinantikan warga kota. Masyarakat berharap, seyogianya pemko melakukan pembangunan kerjasama dengan Pemkab Limapuluh Kota, dan memanfaatkan areal eks kantor bupati itu menjadi ruang terbuka hijau atau alu-alun Luak Limopuluah. Sehingga kawasan tersebut akan menjadi indah dapat dimanfaatkan buat kegian shalat Id atau kegiatan publik lainnya.
Dikatakan, PHBI Payakumbuh sepanjang 2014 memiliki saldo di kas Rp.41.956.600. Sepanjang 2015, terjadi pengeluaran, Rp19.980.000, digunakan untuk memperingati hari-hari besar Islam dan bantuan buat 10 Masjid serta pembelian tikar. Dengan penerimaan infak dan sedekah shalat Id 1436 Rp 17,7 juta lebih itu, saldo PHBI menjadi besar, yaitu Rp.39.760.050.
Menurut Wirman, saldo yang lumayan besar itu, akan dimanfaatkan buat kegiatan operasional PHBI, selain membantu umat Islam dan golongan ekonomi lemah, bantuan masjid dan lainnya. Namun, rencana pengeluaran itu akan disepakati melalui rapat pleno pengurus PHBI. Laporan pendapatan dan belanja PHBI harus lancar, melalui musyawarah dan mufakat bersama, simpulnya.