Limapuluh Kota,Beritasumbar.com– Berbicara akan dunia pariwisata,ternyata Limapuluh kota kaya akan pesona alam nan indah. Di 13 kecamatan dalam 76 Nagari rata rata memiliki pesona tersendiri. baik akan alam,adat dan budaya setempat yang bisa jadi destinasi wisata daerah ini.
Namun sayang sampai saat ini yang terskpost baru Lembah Harau. Lokasi yang lainnya seakan masih belum tersentuh oleh program wisata Limapuluh Kota. pemkab seakan terfokus dengan lembah Harau. hal ini membuat prihatin seorang Yuldifan habib Dt monti,sang pemerhati yang agak kritis ini menyayangkan pemkab Limapuluh kota melalui instansi terkait seakan tidak membuka mata akan daerah selain Harau untuk di kelola. Bukan kita iri akan program yang seakan hanya untuk lembah harau. Tapi kita juga ingin pengembangan ke daerah lain ujar Dt Monti.
Berikut kutipan Yuldifan Habib Dt Monti
Melihat kenyataan lembah Harau dari masa ke masa dan perkembangannya yang semakin kerdil, diserukan agar bupati, wakil bupati serta unsur pimpinan DPRD kab Lima puluh kota, menghentikan semua omong besar yg dijadikan cita cita besar soal Harau.
Masih banyak tempat exotic penuh pesona magis dan indah di Lima puluh kota yang bahkan belum pernah tersentuh program pembangunan kepariwisataan. Mulai dari utara atau daerah mudiak. Ada Manggani di Pua data, sebutan the golden village, jika mendapat sentuhan pemerintah dibidang pariwisata, bisa dijadikan kawasan wisata tambang atau traditional meining tourisme destination. Ada Baruah gunuang, ada Negeri seribu menhir di Maek.
Ada pemandangan exotic di suliki, gunuang bonsu, ada situs bersejarah degan kampuang rumah gadang di Balubuih, makam Syeikh balubuih, ada Suaiyan, Siamang bunyi hingga Kayu tanyuah, terus ke situjuah, luak dan lareh sago halaban. negeri di selatan yang sangat exotic dan memiliki nilai magis serta perjalanan spiritual di separuh lingkaran gunung sago. ada taram buluah kasok yang mirip arkansas tempo dulu, hingga ke Pangkalan dan Kapur IX. semua tempat exotic yang enggan disentuh pemerintah.
Harau apa hebatnya ? sudah trilyunan rupiah terkubur di Harau, namun apa yang bisa didapatkan pemkab lima puluh kota selama ini ?selain hal mubazir dan menjadikan masyarakat setempat ingin kaya instan, lantas !menjual ulayat mereka. akhirnya, penghuni Harau tak lama lagi akan sesak oleh pendatang.
Jadi, hentikan saja program harau mendunia tersebut. toh kita tidak bisa mendapatkan apa apa dari menjual kemolekan harau tersebut. malah sebaliknya.
Jangankan kesadaran masyarakat setempat, kesadaran pemerintahnya saja soal pariwisata masih minim. maka sudah selayaknya pemkab menyediakan tenaga penyuluh pariwisata, agar sadar wisata bisa tercapai sebagaimana yg dicita citakan.(Yuldifan Habib Dt Monti)