Stunting, masalah gizi kronis yang menghambat tumbuh kembang anak, masih menjadi tantangan serius di Indonesia. Prevalensi stunting di Indonesia masih menjadi masalah serius. Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 menunjukkan angka stunting sebesar 25,2% di Sumatera Barat dan sebesar 19,5% khususnya di Kota Padang. Dinas Kesehatan Kota Padang juga mencatat terdapat 1.268 anak terindikasi stunting. Angka ini mengindikasikan bahwa diperlukan upaya lebih besar dan terpadu untuk mencapai angka penurunan stunting yang telah ditargetkan.
Dampak stunting tidak hanya terbatas pada masa kanak-kanak, tetapi juga berdampak jangka panjang pada kualitas hidup individu dan produktivitas suatu bangsa. Anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki daya tahan tubuh yang lemah, kesulitan belajar, dan berpotensi mengalami gangguan pertumbuhan fisik dan mental di kemudian hari.
Untuk mengatasi masalah ini, tim dosen dari Departemen Kimia, Universitas Andalas (Unand), melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat, menginisiasi program DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) di Kelurahan Rawang, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang. Kegiatan Pengabdian ini diketuai oleh Prof. Dr. Armaini dan beranggotakan Prof. Dr. Sumaryati Syukur, Prof. Dr. Rahmiana Zein, Prof. Dr. Yetria Rilda, Dr. Upita Septiani, dan Dr. Tio Putra Wendari. Tim Pengabdian Masyarakat Kimia UNAND dengan mitra DASHAT dan berkerjasama dengan PKK kelurahan Rawang sebagai ketua PKK Tati Kurniati dan difasilitasi oleh Lurah Rawang Indra Murni SE, MM.
Program ini bertujuan memberikan pengetahuan dan pelatihan tentang makanan bergizi tinggi, Virgin Coconut Oil (VCO) berprebiotik, konseling pola asuh orang tua, dampak kebersihan lingkungan tempat tinggal. Keempat tema kegiatan disosialisasikan melalui beberapa pertemuan rutin bersama ibu rumah tangga di lokasi kegiatan. Selain itu, kegiatan ini juga menyediakan ruang bagi ibu-ibu untuk berinteraksi dan berbagi pengalaman.
Prof. Dr. Armaini menyampaikan bawah adanya potensi besar ibu rumah tangga dalam upaya pencegahan stunting. Melalui pemberdayaan ibu rumah tangga dalam produksi VCO sebagai suplemen gizi bagi anak, diharapkan dapat tercipta kemandirian masyarakat dalam memenuhi kebutuhan gizi anak. Dengan demikian, ibu rumah tangga tidak hanya berperan sebagai pengasuh, tetapi juga sebagai produsen solusi gizi untuk keluarga.
Selain memberikan edukasi, juga dilakukan transfer teknologi untuk membekali ibu rumah tangga keterampilan memproduksi VCO berprebiotik. VCO berprebiotik dipilih karena memiliki potensi besar dalam mengatasi stunting. Kandungan asam lauratnya yang tinggi, lemak baik dan antioksidan dapat meningkatkan penyerapan nutrisi, meningkatkan nafsu makan, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh anak, seperti yang dijelaskan oleh Prof. Dr. Sumaryati Syukur pada kegiatan ini.
Sebagai bentuk dukungan berkelanjutan, pada akhir program pengabdian, Kelompok PKK di Kelurahan Rawang, Kecamatan Padang Selatann akan dilengkapi dengan seperangkat alat produksi VCO. Harapannya, VCO produksi Kelurahan Rawang dapat terus berjalan dan dapat menjadi ikon baru bagi produk UMKM lokal yang berkualitas dan sumber suplemen gizi yang terjangkau bagi masyarakat.