Beritasumbar.com – Riko Antoni, buronan dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi pembangunan lapangan tenis indoor pada Dinas PUPR Kabupaten Pasaman Barat Tahun Anggaran 2018, akhirnya ditangkap oleh tim gabungan dari Satgas Intelijen Reformasi dan Informasi (Siri) Kejagung RI, tim Intelijen Kejati Sumbar, dan tim penyidik Kejaksaan Negeri Pasaman Barat di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Rabu (5/2/2025) sekitar pukul 10.30 WIB.
Kasi Penkum Kejati Sumbar, Mhd Rasyid SH MH, dalam siaran persnya menjelaskan bahwa Riko Antoni merupakan pihak yang menerima pengalihan pekerjaan atau subkontrak secara melawan hukum pada proyek pembangunan lapangan tenis indoor tersebut.
“Kegiatan tersebut terdapat kekurangan volume pekerjaan dan deviasi pekerjaan sehingga menimbulkan kerugian keuangan negara sebesar Rp421.778.752,24,” ungkap Mhd Rasyid.
Penyidikan kasus ini telah dimulai sejak tahun 2021. Selama proses penyidikan, Riko Antoni telah dipanggil sebanyak tujuh kali secara sah dan patut untuk dilakukan pemeriksaan, namun tidak pernah hadir dan melarikan diri ke Kota Batam.
Saat ditangkap, Riko Antoni tidak melakukan perlawanan. Ia langsung diterbangkan dari Kota Batam ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dan dibawa ke Kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat untuk dilakukan pemeriksaan.
Setelah menjalani pemeriksaan oleh Tim Penyidik Kejaksaan Negeri Pasaman Barat di Kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat, Riko Antoni ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Rutan Klas II B Anak Air Padang selama 20 hari ke depan.
Penangkapan dan penetapan tersangka Riko Antoni ini menjadi bukti komitmen Kejaksaan dalam memberantas korupsi. Riko Antoni akan mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum. (Joni Harahap)
