Dampak langkanya BBM di Kota Payakumbuh berpengaruh kepada disiplin pegawai di jajaran Sekretariat dan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) kota setempat. Saat apel pagi, Selasa (26/8), puluhan pegawai kedua SKPD yang berkantor di Balaikota di Bukik Sibaluik Payakumbuh itu, banyak yang telat tiba. Mereka terlambat datang, karena harus berburu pertamax dan premium pada sejumlah SPBU di Payakumbuh.
“Izin pak, Saya terlambat datang ke kantor, karena kendaraan sudah kehabisan premium atau pertamax,” begitu isi SMS dari sejumlah staf yang diterima beberapa kepala bagian dan asisten, terhadap stafnya yang tak ikut apel Selasa pagi itu.
Sekdako Payakumbuh Benni Warlis yang dihubungi di Balaikota Payakumbuh, membenarkan, banyak staf sekretariat pemko dan DPPKA yang tak apel pagi. “Iya, banyak pegawai yang telat datang, karena kesulitan premium,” katanya. Malahan sejumlah kepala bagian, terancam tidak pakai kendaraan dinas, karena kehabisan premium.
Terhadap persoalan tersebut, sekdako memakluminya. Walau begitu, jangan dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi pegawai bersangkutan. Kepada seluruh unsur pimpinan di Balaikota Payakumbuh, diingatkan, agar dapat mengantisipasi kelangkaan BBM itu, tanpa mengorbankan disiplin.
Menurut sekdako, dalam mengantisipasi kelangkaan BBM, karena kebijakan pemerintah yang mengurangi suplai premium bersubsidi, sekdako telah memerintahkan Dishubkominfo bersama Satpol PP, untuk memelihara ketertiban, keamanan, dan kelancaran lalulintas disetiap SPBU. Kepada pihak SPBU dihimbau, agar tak melayani pembelian melalui derigen, kecuali yang punya surat izin tertentu, katanya. (humas payakumbuh)