Kabupaten Solok Selatan kembali dilanda banjir. Kali ini banjir merendam 200 rumah di Kecamatan Sungai Pagu pada Minggu (23/11) dinihari dengan ketinggian mencapai 1,5 meter.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan Editorial di Padang Aro, pagi tadi, menyebutkan, hujan lebat yang terjadi di daerah itu pada Sabtu hingga Minggu dini hari, membuat debit air tidak mampu tertampung di Sungai Batang Suliti.
Banjir di Sungai Pagu ini diakibatkan tingginya curah hujan yang mengguyur daerah tersebut selama dua hari. Akibatnya, Sungai Batang Suliti tidak mampu menampung debit air sehingga meluap ke pemukiman warga.
Editorial menyebutkan, dua jorong Nagari Pasar Muaralabuh yang terendam banjir, yakni Jorong Pasar Muaralabuh Timur dan Pasar Muaralabuh Utara, sementara satu jorong di Nagari Pasir Talang Selatan adalah Jorong Kampung Palak.
Menurut Editorial, meskipun tidak ada korban jiwa dan warga tidak mengungsi karena air cepat surut, sekitar 1.000 penduduk mengalami dampak dari musibah ini. Banjir juga merendam perabotan rumah tangga milik warga yang tidak sempat diselamatkan. “Air bisa cepat surut karena ketiga jorong tersebut berada tepat di pinggir Sungai Batang Suliti,” kata dia.
Selain banjir, longsor juga kembali terjadi di Solok Selatan, tepatnya di Pinti Kayu dan Ladang Kongsi. Namun dalam peristiwa ini tak ada rumah warga ataupun korban yang tertimbun.
Di Pinti Kayu sendiri longsor juga sempat terjadi beberapa waktu lalu dan menyebabkan dua buah kuburan terbongkar. BPBD pun akhirnya memindahkan jasad dari dua kuburan tersebut.
Akibat longsor yang kedua ini jalan akses ke Pinti Kayu kembali tertutup karena material longsor menimbun badan jalan. BPBD pun mengerahkan sejumlah alat berat untuk membersihkan jalan dari material longsor. (red/kompas)