Lima kelompok wanita tani (KWT) di Payakumbuh menerima bantuan, total Rp40 dari Pemprov Sumatera Barat. Bantuan itu diserahkan Ketua TP-PKK Sumatera Barat Ny. Nevi Irwan Prayitno dalam acara di kawasan pertanian milik KWT Bunga Melati Kelurahan Padang Alai Bodi, Kecamatan Payakumbuh Timur, Rabu (24/12).
Saat penyerahan bantuan itu, Ketua TP-PKK Ny. Nevi didampingi Kepala Badan Ketahanan Pangan Sumbar Ir. Effendi, Ketua TP-PKK Payakumbuh Ny. Henny Riza Falepi, Wakil Ketua TP-PKK Ny. Rasyidah Suwandel, Ketua TP-PKK Kecamatan Payakumbuh Timur, Ny. Betriani Edvidel serta jajaran pengurus TP-PKK lainnya dan sejumlah pimpinan SKPD pemko terkait.
Kelima KWT yang menperoleh bantuan itu, meliputi KWT Permata Kelurahan Tanjuang Gadang, Payakumbuh Barat, KWT Adelweis dan KWT Mutiara Kelurahan Aua Kuniang, KWT Teratai Putih dari Kelurahan Sawah Padang, dan KWT Tunas Harapan Kelurahan Koto Tuo, keempatnya dari Payakumbuh Selatan.
Sementara, tuan rumah KWT Bunga Melati Padang Alai Bodi, sebelumnya telah menerima bantuan yang sama dari APBN Rp47 juta, yang diserahkan Ketua TP-PKK Sumbar Ny, Nepi, sekitar Mei 2014 lalu.
Kunjungan Ketua TP-PKK Sumbar ke Payakumbuh, tidak hanya memberikan bantuan terhadap kelima KWT berprestasi dimaksud, tapi juga memotivasi ibu-ibu PKK untuk lebih giat memanfaatkan lahan pekarangan dan tanah kosong lainnya buat peningkatan kesejahteraan keluarga.
Di lahan pertanian milik KWT Bunga Melati seluas 2.500 meter itu, rombongan TP-PKK tersebut memanen hasil tanaman sayuran dan buah-buahan serta holtikultura lainnya. Ketua TP-PKK Ny. Nevi bersama Ketua TP-PKK Ny. Henny Riza Falepi, memberikan apresiasi, melihat kacang panjang dan pitulo, cabe Kopay serta sirsak dan pepaya yang cukup besar. “Kita senang dan puas melihat kesungguhan ibu-ibu PKK di Padang Alai Bodi ini,” kata kedua pimpinan TP-PKK ini.
Menurut Ny. Nevi, pemerintah lewat program KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari) telah banyak memberikan bantuan bibit dan dana pembinaan terhadap KWT, agar seluruh KWT di Sumatera Barat, mampu berkreatifitas dan menjalankan usaha keluarga.
Dikatakan, program KRPL akan mampu mendorong kaum ibu dan masyarakat menciptakan penganekaragaman konsumsi pangan. Harapan ke depan, bagian upaya mengubah perilaku dan kebiasaan makan, dengan menganekaragamkan pangan dalam keluarga. Sehingga, masyarakat mengubah menu makanannya menjadi lebih bergizi, katanya.