26 C
Padang
Jumat, April 19, 2024
spot_imgspot_img
Beritasumbar.com

WASPADAI RESIKO INFEKSI PADA SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOUS (SLE)
<

Kategori -
- Advertisement -

Penulis: Ns. Fitri Mailani, M.Kep

Sistemik Lupus Eritematous (SLE) atau Lupus secara umum dapat diartikan sebagai penyakit dimana sistem imun seseorang berfungsi secara abnormal dan menyerang organ tubuhnya sendiri sehingga dapat digolongkan kedalam penyakit autoimun. Sistem imun yang seharusnya melindungi tubuh dari serangan luar, berbalik menyerang odirinya sendiri. Penyakit ini tidak terlalu populer dibandingkan dengan HIV/AIDS, demam berdarah dengue maupun yang lainnya, namun penyakit ini sudah dikenal sejak zaman Yunani kuno. Penyakit ini tidak menular, namun beberapa penelitian menemukan penderita penyakit ini didominasi oleh perempuan.

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, Lupus (SLE) menyebabkan sistem imun seseorang berbalik menyerang organ tubuhnya sendiri. Hal ini membuat seseorang rentan terhadap serangan dari luar tubuh, salah satunya infeksi. Infeksi merupakan keadaan dimana seseorang diserang oleh agen patogenik dan oportunistik seperti virus, jamur, protazoa ataupun parasit lainnya. Serangan patogen-patogen tersebut, maupun racun yang mereka hasilkan, dapat menimbulkan penyakit pada organisme inang. Dengan melemahnya sistem imun seseorang, resiko terserang infeksi menjadi lebih tinggi. Pemakaian obat-obatan seperti glukokortikoid dan imunosupresan juga memiliki potensi resiko terkena infeksi. Beberapa penelitian menjelaskan bahwa infeksi yang paling sering terjadi pada penderita Lupus (SLE) adalah pneumonia, peritonitis, infeksi saluran kemih, dan infeksi sistem saraf pusat. Infeksi yang dialami oleh penderita Lupus (SLE) merupakan salah satu penyebab kematian paling tinggi. Infeksi pada penderita Lupus (SLE) dapat menyebabkan peradangan di berbagai bagian tubuh seperti, ginjal, kulit, sel darah, otak, jantung, paru-paru, persendian, dan lainnya.

Bakteri merupakan agen patogen yang paling sering menyerang penderita Lupus (SLE), diikuti oleh virus dan jamur. Bakteri paling banyak menyerang saluran pernafasan dan saluran kemih penderita Lupus (SLE). Beberapa jenis bakteri yang ditemukan dari infeksi penderita Lupus (SLE) diantaranya S. pneumoniae, S. aureus, E.coli, Klebsiella spp dan Pseudomonas spp. Virus yang paling banyak ditemukan pada penderita Lupus (SLE) diantaranya virus pilek, herpes zoster, shingle, virus epsteinBarr, virus hepatitis, dan cytomegalovirus. Proses infeksi jamur yang paling lazim pada pasien lupus adalah candida, atau ragi. Infiltrasi ini terlihat di tenggorokan dan esofagus (menyebabkan sakit tenggorokan dan sulit menelan makanan) dan di dalam vagina. Terkadang infeksi jamur seperti yang disebabkan oleh Cryptococcus, Coccidioides immitis, dan Nocardia juga dialami.

Infeksi pada penderita Lupus (SLE), dapat ditandai dengan beberapa gejala seperti (1) Dolor, yaitu rasa nyeri yang terjadi pada jaringan yang terkena infeksi karena sel yang mengalami infeksi bereaksi dengan mengeluarkan zat tertentu sehingga menyebabkan nyeri; (2) Kalor, yaitu rasa panas didaerah yang mengalami infeksi karena tubuh mengkompensasi aliran darah yang lebih banyak ke area yang mengalami infeksi untuk mengirimkan lebih banyak antibody untuk memerangi antigen atau penyebab infeksi; (3) Tumor, tumor yang dimaksud disini bukanlah sel kanker tetapi pembengkakan diarea yang terkenan infeksi karena peningkatan permeabilitas sel dan peningkatan aliran darah; (4) Rubor, yaitu kemerahan pada area infeksi karena peningkatan aliran darah ke area tersebut.; (5) Fungsiolaesa, yaitu perubahan fungsi dari jaringan yang terkena infeksi.

Mendeteksi sejak dini potensi infeksi pada penderita Lupus (SLE) sangat penting untuk kesuksesan tahapan pengobatannya. Jika penderita mengalami tanda-tanda dan gejala infeksi seperti diatas, pastikan untuk beristirahat dengan cukup, menjaga pola hidup sehat, makan makanan bersih dan bergizi serta mengelola stres. Jika infeksi berlangsung lama, segera temui dokter untuk pemeriksaan intensif dan terukur.

- Advertisement -
- Advertisement -

BERITA PILIHAN

- Advertisement -
- Advertisement -

Tulisan Terkait

- Advertisement -spot_img